Konsekuensi Demokrasi

- Jurnalis

Minggu, 25 Agustus 2024 - 00:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Caption: ilustrasi, (sumber foto: Pixabay.com).

Caption: ilustrasi, (sumber foto: Pixabay.com).

Gorontalo,- Indonesia kini tengah bergelora, hampir semua elemen mahasiswa unjuk protes atas sikap para duta wakil rakyat di senayan, yang memasukan putusan MK tentang ambang batas pencalonan Pilkada ke RUU tentang Pilkada yang saat ini sedang digodok di DPR RI.

Ribuan mahasiswa berjubelan turun ke jalan, lakukan protes lakukan fungsi mereka sebagai agent of control. Aparat bersigap punggungi tugasnya sebagai penegak ketertiban dan keamanan dalam aksi demonstran mahasiswa.

Hati kecil ini kemudian bertanya siapa yang salah dan siapa yang benar, atas kejadian mahasiswa dan aparat yang saling dorong mendorong, maju terpukul mundur, yang kemudian tentunya berpotensi akan berujung pada sikap anarkis, pengrusakan dan jatuhnya korban.

Simple pikiran yang telah digodok dengan idealisme saat berjibaku dengan dunia aktivis ini menjawab, mahasiswalah yang benar, berdasarkan pertimbangan karena mahasiswa tidak ada kepentingan atas tindakan mereka, selain kemurnian untuk menjalankan fungsinya.

Lantas, salahkah aparat yang diambil sumpahnya untuk menegakkan aturan demi ketertiban masyarakat? Ataukah kesalahan patut dijatuhkan pada mereka yang memasukkan putusan MK layak untuk diundangkan yang ditenggarai untuk menganulir putusan MK tersebut?

Baca Juga :  Dua Budak Narkoba Di Bangkalan Diringkus Polisi

Bukan maksud ingin menjawab secara pasti persoalan ini, sebab diri ini takut takut salah dan latah karena seolah menjadi pakar hukum sesaat, dalam menyikapi persoalan yang kini membuat bangsa ini bergelora.

Tulisan ini, hanya ingin mengingatkan diri sendiri dan orang-orang sependapat, bahwa demonstrasi sebagai bagian dari hak demokrasi yang berpijak pada human rights, yakni azas freedom of speech yang dilindungi dan dijamin oleh undang-undang di negara ini.

Dalam konsep demokrasi yang menjujung tinggi kedaulatan ada di tangan rakyat, aksi demonstrasi penolakan dari mahasiswa yang merupakan salah satu pilar di negeri ini, adalah indikasi bahwa pilihan kita dalam menentukan wakil rakyat masih belum menyentuh keseluruhan aspek kelayakan calon wakil kita.

Saat ini, kita telah bercermin atas pertanyaan Siapa memilih siapa untuk menjadi wakilnya dalam menyuarakan aspirasi. Lalu, apakah pilihan kita kemarin salah? jawabannya ada pada realitas politik nasional dan daerah saat ini.

Baca Juga :  Mengenal Tiga "Warna" Pemilih +62

Selanjutnya, mari kita doakan bersama, semoga adik-adik mahasiswa dan aparat yang kini masing-masing sedang menjalankan fungsi dan tugasnya tetap dapat menjaga kesejukan di negara yang kita cintai, dan tidak saling mencederai seolah dibentur-benturkan dengan kepentingan tertentu.

Teruntuk aparat keamanan yang kini sedang gagah melaksankan tugasnya, bimbing dan arahkanlah adik-adik mahasiswamu, saudara-saudaramu dan saudara kita semua dengan hikmah, serta berikanlah mereka pemahaman yang dapat diterima oleh akal sehat mereka.

Bagi berbagai elemen di negara ini, baik yang pro maupun yang contra dengan gerakan adik-adik kita mahasiswa, jadikanlah perbedaan pilihan sikap sama dengan pilihan mahasiswa untuk ikut atau tidak ikut bergerak, dalam menyikapi persoalan ini.

Semoga pemangku kebijakan, baik di tingkat daerah dan pusat menjadikan gerakan adik-adik mahasiwa ini, sebagai bentuk akan adanya ketidaksesuaian harapan dan kenyataan yang dirasakan, dan bukan bentuk penolakan yang tidak berdasar.

Penulis : Mohamad Yusrianto Panu/Jurnalis dan Penggiat Literasi. 

Berita Terkait

Masa Depan Energi Indonesia: Generasi Muda Harus Melek Teknologi Hijau
RTK PMII Komisariat Trunojoyo IAI NATA Sampang Mandek
Politik dan Cahaya Puasa
Putusan MK Bukan Lonceng Kematian
Dilematik Pertambangan Tanpa Izin di Gorontalo
Fenomena Banjir dan Longsor
Meneguhkan Semangat Transformasi Menuju Standardisasi Kampus Global
Meneropong Polemik Pergantian Admin Siskeudes di Gorut
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 14 April 2025 - 13:32 WIB

Masa Depan Energi Indonesia: Generasi Muda Harus Melek Teknologi Hijau

Selasa, 8 April 2025 - 21:14 WIB

RTK PMII Komisariat Trunojoyo IAI NATA Sampang Mandek

Sabtu, 1 Maret 2025 - 16:06 WIB

Politik dan Cahaya Puasa

Sabtu, 22 Februari 2025 - 21:50 WIB

Putusan MK Bukan Lonceng Kematian

Minggu, 9 Februari 2025 - 16:03 WIB

Dilematik Pertambangan Tanpa Izin di Gorontalo

Berita Terbaru

Caption: ilustrasi korban kasus pencabulan.

Hukum&Kriminal

Kasus Cabul Gadis Pamekasan, Dua Terduga Belum Ditangkap

Jumat, 30 Mei 2025 - 17:37 WIB

Caption: Desa Bumi Bahari Kecamatan Popayato Kabupaten Pohuwato, (dok. regamedianews).

Daerah

Merasa Difitnah, PT LIL Akan Tempuh Jalur Hukum

Kamis, 29 Mei 2025 - 20:39 WIB

Caption: Pengurus SMSI Madura Raya saat dilantik di Pendopo Keraton Agung Sumenep, (dok. regamedianews).

Daerah

Pengurus SMSI Madura Raya Dikukuhkan

Kamis, 29 Mei 2025 - 15:25 WIB