Lumajang, (regamedianews.com) – Operasi pekat yang dilaksanakan selama 12 hari sejak 15 Mei sampai dengan 26 Mei 2019 merupakan bentuk cipta kondisi, agar suasana bulan ramadhan dan idul fitri dapat berlangsung dengan aman dan kondusif.
Selasa (28/05), Polres Lumajang memusnahkan minuman keras berbagai merk dari hasil operasi pekat dengan jumlah 1.409 botol minuman keras (miras).
Baca juga Sebelum Lebaran, Polres Lumajang Bakal Brantas Peredaran Mercon
Kegiatan pemusnahan diikuti oleh seluruh jajaran Forkopimda, diawali dengan penandatanganan berita acara pemusnahan barang bukti, kemudian dilanjutkan dengan menghancurkan botol -botol miras dengan menggunakan alat berat (tendem roller) dengan cara melindas.
Kapolres Lumajang AKBP Muhammad Arsal Sahban menjelaskan, tahun ini terjadi penurunan kasus ungkap yang signifikan tahun 2018 ungkap kasus penyakit masyarakat selama operasi sebanyak 101 kasus, sedangkan tahun ini hasil operasi pekat hanya 59 kasus.
“Ini menandai bahwa kriminalitas di Lumajang turun drastis. Hal ini pun dirasakan oleh masyarakat Lumajang terkait situasi yang semakin kondusif”, ujar orang nomor satu di Kepolisian Resort Lumajang ini.
Padahal, lanjut Arsal, kekuatan besar sudah dlakukannya serta menggerakkan semua fungsi – fungsi dibawah pimpinan Kabag Ops langsung. “Akan tetapi hasil ungkap yang turun sekitar 41, 58%, ini menandakan tingkat kriminalitas di Lumajang semakin berkurang. Momentum ini kita harapkan terus terjaga”, tegas Arsal.
Baca juga Polres dan BNNK Lumajang Tes Urine Sopir Angkutan Umum
Sementara Kasat Narkoba Polres Lumajang, AKP Priyo Purwandito menambahkan, Miras Lokal Oplosan (Milo) menjadi target utamanya di Lumajang. Milo merupakan pencampuran 1 botol alkohol 70%, yang biasanya digunakan untuk obat luar atau digunakan untuk perawatan luka luar dicampur dengan 3 sachet komik.
“Obat – obatan tersebut merupakan obat-obatan legal yang kemudian dicampur menjadi satu dan biasa disebut Milo. Hal ini sangat berbahaya, sehingga jajaran kami fokus untuk memberantas peredaran dengan operasi Milo oplosan”, ujar Priyo. (har)