Membangun Kesepahaman dan Komitmen Peradaban Kaum Muda, Menteri Pemuda se-Dunia Melakukan Pertemuan di Lisbon

Deputi Pengembangan Pemuda Indonesia (Arorun Niam Sholeh).

Portugal, (regamedianews.com) – Menteri Pemuda se-Dunia menggelar acara World Conference of Ministers Responsible for Youth dan Youth Forum, yang dilaksanakan di Lisbon, Portugal, pada 21 sampai dengan 24 Juni 2019. Deputi Pengembangan Pemuda Asrorun Niam Sholeh, mewakili Indonesia menjadi delegasi pada pertemuan tersebut.

Niam sapaan akrabnya mengatakan, pertemuan menteri pemuda se-dunia yaitu dalam rangka membangun harmoni dan kesepahaman di kalangan pengambil kebijakan di bidang kepemudaan.

Baca juga Dicintai Kaum Milenial, Rustam Akili Kian Mengkristal

“Di sinilah pentingnya membangun kesepahaman dan komitmen pembangunan peradaban kaum muda, yang terbuka, toleran, dan menghargai kemanusiaan”, ujar Niam.

Acara tersebut dibuka langsung oleh Presiden Portugal Marcelo Robelo de dan dihadiri oleh 103 negara dan 31 Menteri yang membidangi kepemudaan.

Presiden Portugal Marcelo Robelo menyampaikan, perlunya youth policy dibuat secara komprehensif dengan melihat perubahan yang telah terjadi pada dunia, khususnya seiring perkembangan teknologi digital yang sangat cepat.

Baca juga Milad Yang Ke III, KOMPAG Santuni Anak Yatim dan Kaum Dhuafa

“Maka dari itu pada tahun 1998, disepakati Deklarasi Lisboa yang berisi resolusi kepemudaan dunia. Yang saat ini telah berusia 21 tahun, kini kembali berlangsung konferensi dengan membahas isu-isu dunia terutama SDG’s dengan meningkatkan keterlibatan pemuda”, ungkapnya.

Dalam konferensi tersebut terdapat beberapa isu yang dibahas dalam pertemuan menteri pemuda se-dunia itu antara lain, komitmen partisipasi kepemudaan dalam pembangunan global saat ini, transisi skill pemuda dan pekerjaan (Youth transition skill and decent work).

Inovasi, transformasi digital dan pemanfaatannya untuk peradaban, isu soal populasi dan pembangunan, komitmen untuk menyusun Youth Policy dan programme, human and youth right, Governance and participation, sustainable development dan Deklarasi Lisboa+21. (edi/hsn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *