Pamekasan || Rega Media News
Dalam rangka memperingati Hari Jadi (Harjad) ke-490 tahun Kabupaten Pamekasan, Pemerintah setempat menggelar upacara dengan tema “Ekonomi Reborn Desaku Makmur Pamekasan Hebat”, Selasa (03/11/2020).
Upacara yang dihadiri oleh Bupati Pamekasan, Sekda dan Forkopimda serta seluruh jajaran OPD tersebut ditempatkan di halaman Kantor Pemkab Pamekasan.
Upara berlangsung dengan pakaian adat madura pesak lengkap dengan odeng, serta untuk wanita menggunakan pakaian ala marlena serta tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes).
Bupati Pamekasan, Baddrut tamam menuturkan, pada momentum harjad kabupaten pamekasan tahun ini sangat berbeda yakni dihadapkan dengan pandemi Covid-19.
“Maka dengan Harjad ke 490 ini, Pemkab Pamekasan mulai PAK dan murni APBD 2021 fokus pada garapan utama yang kita rancang,” kata Baddrut Tamam.
Ia menjelaskan, dalam mendorong kemakmuran yang dimulai dari desa menjadi bagian spirit pembangunan, dan juga akan difokuskan dalam pemulihan ekonomi.
“Karena efek dan dampak dari Covid-19 ini terhadap daya beli masyarakat atau perputaran modal masyarakat menjadi lambat. Maka ada beberapa prioritas utama yang akan dilakukan mulai bulan ini setelah APBD perubahan ditetapkan,” jelasnya.
Bahkan, mantan aktivis PMII Jawa Timur ini menuturkan, peserta UMKM di lingkungan Kabupaten Pamekasan akan mendapatkan kucuran dana kurang lebih 5 Miliar dengan administrasi 1 tahun 1 persen.
“Ini cara yang luar biasa yang kita lakukan dan belum ada di kabupaten-kabupaten lain di Indonesia, berikutnya, kita tambah lagi. Artinya, skema keuangan jika menggunakan pendekat perbankan normal yang ada ini, saya kira masih belum menggigit untuk memberikan spirit etos semangat bagi pelaku UMKM kita,” tandasnya.
Sedangkan di pendidikan selain kita memberikan bea siswa untuk santri, kita akan. Menfasilitasi beberapa sumber daya yang dari keluarga biasa untuk menjadi yang luar biasa.
“Mudah-mudahan temen-temen DPR bisa menyetujui gagasan ini untuk bisa bersama-sama mendorong kesejahteraan dari bawah, indikasi sejahtera kalau tidak ada orang miskin, tidak ada orang sakit yang tidak dilayani, dan tidak ada anak yang tidak sekolah semuanya berpendidikan,” pungkasnya. (Adv/heb/iz)