Daerah  

Mandul, Mahasiswa Minta HAMAS Dibubarkan

Ketua Ikatan Mahasiswa Pelajar Kluet Selatan (IMPAKS), Balma Amaldi.

Banda Aceh || Rega Media News

Kepengurusan Himpunan Mahasiswa Aceh Selatan (HAMAS) Periode 2020-2021 sudah hampir di penghujung periodesasi, namun gebrakan-gebrakan briiwn idealnya sebuah lembaga mahasiswa seakan hanyalah seakan dongeng pengantar mimpi.

“Jangankan melakukan aksi protes kebijakan atau memberi masukan demi perbaikan Aceh Selatan, untuk menjalankan fungsi kontrol sosial Hamas, bahkan program kerja internal pun jelas terlihat tak berjalan,” ujar Ketua Ikatan Mahasiswa Pelajar Kluet Selatan (IMPAKS), Balma Amaldi.

Kondisi Hamas sangat ini begitu memprihatinkan, mandul terkait program kerja sehingga fungsi pendidikan dan silaturrahmi antar mahasiswa terabaikan begitu saja.

“Belum lagi, Hamas saat ini sangatlah lemah syahwat dalam menjalankan fungsi control sosial merupakan satu dari 3 pilar fungsi keberadaan Hamas itu sendiri,” ungkap Balma, Sabtu (20/03/21).

Mirisnya lagi, kata Balma, kepengurusan Hamas terakan hanya dijadikan ajang mendapat undangan untuk menghadiri acara seremonial belaka.

“Sangatlah patut jika mahasiswa menilai kepemimpinan Hamas kali ini tak lebih dari kepemimpinan yang hobinya hanya memenuhi undangan tanpa adanya visi untuk sebuah kemajuan dan perubahan,” jelasnya.

Balma mencontohkan, dikala berbagai persoalan terjadi di Aceh Selatan, Hamas terkesan bungkam seribu bahasa sehingga mengesampingkan nilai-nilai kritis yang mestinya dipertahankan oleh lembaga mahasiswa.

“Kami yakin dan percaya Bupati Aceh Selatan sosok yang terbuka dan berulang kali menyampaikan akan menerima kritikan demi kebaikan Aceh Selatan,” ucapnya.

Namun, mirisnya dikala kesempatan itu Hamas justru semakin menunjukkan kemandulannya.

“Apakah Hamas takut kehilangan alokasi anggaran Pemkab atau takut ada kemungkinan Bupati memerintahkan para buzzer untuk membulli, kami yakin tidak demikian,” tandasnya.

Balma menegaskan, ketika Hamas semakin tumpul menjalankan fungsinya baik itu dalam hal silaturrahmi maupun menjalankan fungsi kritis, lebih baik Hamas dibubarkan saja.

“Jika Hamas hanya menjadi media untuk mendapatkan undangan dan berfoto selfie, maka lebih baik Hamas dibubarkan saja dan mandat dikembalikan ke paguyuban kecamatan,” imbuhnya.

Sejauh ini, kata Balma, dikala Hamas tak mampu mewadahi kreativitas mahasiswa Aceh Selatan maka membubarkan organisasi ini mungkin adalah langkah ideal yang dapat dilakukan.

“Memang mengusir tikus, tak mesti membakar lumbungnya. Namun kondisinya tikus sudah terlalu menguasai lumbung. Jadi mungkin tak ada cara kecuali dibubarkan saja,” pungkasnya.