Sampang, (regamedianews.com) 01/08 – Seorang pucuk pimpinan atau pejabat Negara seharusnya menjadi cermin dalam setiap perkataan dan perbuatan. Namun beda dengan Malik Amrullah atau akrab disapa Ba Alek ini menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat & Desa (DPMD) Kabupaten Sampang, bahwa tidak patut ditiru mengeluarkan kata-kata yang memutuskan bahwa wartawan banyak bersentuhan dengan perbuatan dosa.
Dengan lontaran kata-kata tersebut, tidak patut diucapkan pejabat negara dengan status Kadis PMD Kabupaten Sampang kepada wartawan, saat konfirmasi terkait adanya Honor Kader Kesehatan Desa yang anggarannya berasal dari Alokasi Dana Desa (ADD) mulai dari Tahun 2016 sampai 2017.
Menurut Malik, pihaknya selama ini masih belum menerima laporan terkait adanya honor kader kesehatan desa. Ia belum berani memberikan jawaban karena masih hendak mengecek ada dan tidaknya. Jika nanti yang di sampaikan salah tidak sesuai dengan fakta, ia menganggapnya sebagai ghibah, dalam artian menyampaikan informasi tidak valid.
“Saya masih mau ngecek dulu terkait adanya honor kader kesehatan desa dan bertanya kepada Kepala Desa yang menganggarkan dana itu,” Senin (31/07/2017).
Karena dosa gibah yang paling ringan tersebut, lanjut Malik, sama halnya dengan dosa orang yang berzina dengan ibunya sendiri. Maka dengan ghibah tersebut ia menyebutkan bahwa paling banyak bersentuhan dengan ghibah tersebut adalah wartawan.
“Paling banyak bersentuhan dengan ghibah ini wartawan, jika tidak berhati-hati menyampaikan informasi. Padahal tugasnya wartawan hanya mencari kebenaran informasi untuk dipublikasikan kepada masyarakat sesuai fakta dan realita dilapangan,” ujarnya. (red)