Jakarta, (regamedianews.com) – Maraknya Kepala Daerah di ringkus dan digelandang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) membuat Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengaku menerima ratusan pesan singkat.
Apalagi pasca kejadian penangkapan Eddy Rumpoko Wali Kota Batu, Jawa Timur, SMS yang menuntut dirinya mundur terus membanjiri berandanya.
“Saya dari semalam hingga hari ini sudah menerima ratusan SMS. Ada pola yang sama, yang pertama Mendagri harus mundur, ‘Anda gagal untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa yang mencoreng nama Bapak Presiden dengan semakin banyaknya jajaran kemendagri baik pusat dan daerah yang OTT KPK,” ujar Tjahjo Kumolo di sela HUT Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) Ke 7 di Jakarta, Minggu (17/9/17).
Melihat masuknya sms tersebut Politisi Partai berlambang Banteng besutan Megawati Soekarno Putri itupun menuturkan, bahwa dirinya membalas salah satu dari ratusan pesan tersebut.
“Kalau itu salah dianggap salah, saya terima salah itu. Tapi urusan tertangkap tangan kan urusan pribadi, tidak ada instruksi, ‘heh kamu harus mengambil dana sekian, heh kamu harus memotong (anggaran) proyek sekian persen, heh kamu harus ini, enggak ada’,” tuturnya Tjahyo.
tak hanya itu, Tjahyo mengaku siap mundur jika OTT itu dianggap kegagalannya dalam mengawal pemerintahan yang bersih dari korupsi, namun meski demikian pencopotan Jabatannya merupakan wewenang Presiden.
“Saya bertanggung jawab kalau ini dianggap kegagalan saya, saya serahkan kepada bapak Presiden karena yang berhak mencopot saya adalah bapak Presiden,” jelasnya
sementara itu Tjahyo ia kembali mengingatkan, kepala daerah dan seluruh jajaran aparatur pemerintah lebih berhati-hati, agar tidak terjebak dalam pusaran Korupsi
“Kami hanya mengimbau para kepala daerah yang mau maju kembali harus hati-hati, bisa dia terjebak oleh teman sendiri, dia sendiri, atau oleh siapa pun,” Ujarnya.(rud)