Sampang,- Minat pemuda untuk menjadi guru Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, sangat minim.
Hal itu, berdasarkan jumlah guru SLB yang ada di Sampang saat ini, idealnya ada 36 guru, namun hanya ada 11 guru.
“Jumlahnya masih kurang 25 guru,” ujar Kasi SMA dan PK-PLK Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur wilayah Sampang, Mas’udi Hadiwijaya, Jumat (13/10/2023).
Menurut Mas’udi, kurangnya tenaga guru disebabkan jumlah lulusan guru SLB di Kabupaten Sampang sangat kecil.
“Memang minat pemuda untuk mengambil jurusan guru SLB, di jenjang universitas minim,” ucapnya kepada awak media.
Mas’udi mengungkapkan, pihaknya tidak mengetahui pasti alasan pemuda di Sampang enggan memilih jurusan guru SLB.
“Yang jelas, menjadi seorang guru untuk siswa berkebutuhan khusus sangat spesial,” ungkap Mas’udi dikutip dari salah satu media online.
Menurutnya, tidak mudah dan tidaklah sulit menjadi guru SLB. Semua guru sama, tapi menjadi guru SLB sungguh istimewa, karena mengajar anak yang istimewa.
Kendati demikian, kata Mas’udi, meski di wilayah kerjanya mengalami kekurangan guru, proses belajar mengajar tetap optimal.
“Untuk mengisi kekurangan guru, kami selalu berkoordinasi dengan pemerintah pusat, agar dapat menambah kuota penerimaan guru,” pungkasnya.