Sampang,- Penanganan laporan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), di Ketapang, Sampang, Jawa Timur, buram.
Pasalnya, hingga saat polisi belum memberikan informasi, terkait tindak lanjut penanganan kasus tersebut.
Peristiwa KDRT berujung laporan ke Polsek Ketapang ini, dialami Sargi asal warga Desa Pangereman, pada Sabtu (12/7/25) lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Atas kejadian itu, kakek berusia 56 tahun tersebut, mengalami luka di leher akibat senjata tajam jenis celurit.
Keterangan yang dihimpun, terduga pelaku KDRT tidak lain adalah istri korban sendiri, inisial RM.
Nasuki, keluarga korban mengatakan, peristiwa KDRT tersebut sudah dilaporkan ke polisi, Minggu (13/7) lalu.
“Namun, sampai saat ini tidak ada perkembangan, meski kami sudah konfirmasi ke kepolisian,” ujarnya.
Ia menjelaskan, insiden kekerasan itu terjadi, bermula saat terduga pelaku mengungkit uang belanja.
“Pengakuan korban, istrinya merasa tak pernah dikasih uang belanja, padahal jika ada uang, selalu dikasih,” ungkapnya.
Korban mengungkapkan, kata Nasuki, uang jutaan hasil penjualan sapi juga diberikan ke terduga pelaku.
“Bahkan, uang puluhan juta pun pernah dikasikan ke terduga pelaku,” bebernya kepada awak media ini.
Pada saat itu, terduga pelaku langsung mengambil celurit, dan mengancam akan membunuh korban.
“Spontan, celurit yang dipegang terduga pelaku dikalungkan ke leher korban, sehingga luka dan harus dijahit,” ungkapnya.
Keesokan hari pasca kejadian, keluarga korban langsung melapor ke Polsek Ketapang.
“Karena tak kunjung ada titik temu, kami melanjutkan laporan ke Polres Sampang,” jelas Nasuki, Jumat (18/5).
Akan tetapi, hingga saat ini, Polres pun belum ada informasi, terkait tindak lanjut laporan KDRT tersebut.
“Sampai sekarang, terduga pelaku (inisial RM) belum ditangkap,” ungkapnya kepada rega media.
Maka dari itu, imbuh Nasuki, ia mendesak Polres Sampang agar segera menangkap terduga pelaku.
“Jangan sampai dibiarkan, karena menyangkut nyawa keluarga saya. Jadi, tolong segera ditangkap,” tegasnya.
Apabila kepolisian di Sampang lalai, membiarkan pelaku berkeliaran, pihaknya akan melapor ke Polda Jatim.
“Kami sekeluarga akan terus mengawal sampai ke Polda sekalipun,” ungkapnya.
Terpisah, Kasi Humas Polres Sampang, Ipda Gama Rizaldi mengatakan, dirinya tidak mengetahui laporan KDRT tersebut.
“Belum monitor mas, karena masih sekolah,” ujarnya, saat dikonfirmasi via telepon whatsappnya, Jumat (18/7) siang.
Kendati demikian, ia menganjurkan awak media ini, konfirmasi langsung ke Polsek setempat.
“Saya juga belum tau, Polsek Ketapang bisa melakukan penyidikan apa tidak,” pungkasnya.
Penulis : Bst/Hry
Editor : Redaksi