Sampang,- Curah hujan tinggi di wilayah Sampang utara Selasa (18/11/25) malam, menyebabkan Sungai Panyiburan meluap.
Akibatnya, akses jalan nasional dan sejumlah desa di Kecamatan Jrengik terendam banjir.
Banjir mulai merendam permukiman warga dan akses jalan di wilayah tersebut, sejak Rabu (19/11) dini hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Banjir itu terjadi sekitar pukul 03:00 wib,” ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang, Mohammad Hozin.
Ia menjelaskan, perpukul 09:13 wib, banjir berdampak signifikan di beberapa titik di Kecamatan Jrengik.
“Banjir ini dirasakan beberapa desa dengan ketinggian air bervariasi, antara 30 cm sampai 35 cm,” ungkap Hozin.
Diantaranya, Desa Margantoko terdampak paling banyak, dengan 85 Kepala Keluarga (KK) terendam.
“Area persawahan juga ikut terdampak,” terang Hozin kepada regamedianews.
Selain itu, Desa Majangan terdampak pada 25 KK permukiman warga dan area persawahan.
“Juga Desa Panyepen terdampak pada 6 KK permukiman, area persawahan dan jalan desa,” jelasnya.
Selain permukiman, fasilitas umum yang juga terdampak adalah Kantor Balai Pertanian Jrengik.
“Ketinggian banjir mencapai 30 cm,” imbuh Hozin.
Ia mengatakan, anggota TRC BPBD Sampang telah dikerahkan ke lokasi untuk melakukan asesmen dan monitoring.
“Kami juga koordinasi dengan Pemerintah Desa yang terdampak,” ujarnya.
Hozin menambahkan, dilaporkan perpukul 09:13 wib, kondisi banjir menunjukkan tanda-tanda membaik.
“Banjir di beberapa lokasi berangsur surut, namun masyarakat diimbau tetap waspada khawatir terjadi hujan susulan,” imbaunya.
Kendati demikian, BPBD terus memantau perkembangan di lapangan dan akan menyampaikan laporan lebih lanjut.
“Bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan darurat, dapat menghubungi emergency call di nomor telepon: 081703224440,” pungkas Hozin.
Penulis : Harry
Editor : Redaksi










