Sampang, (regamedianews.com) – Meninggalnya Ahmad Budi Cahyanto sosok seorang guru yang mengajar di bidang kesenian di SMAN 1 Torjun Kabupaten Sampang, akibat mengalami Mati Batang Otak (MBA) diduga setelah dianiaya oleh muridnya sendiri berinisial MH, membuat sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) geram atas kejadian penganiayaan tersebut.
Seperti halnya yang dikatakan Ketua Umum Gerakan Advokasi Masyarakat Peduli Aspirasi Rakyat Miskin Republik Indonesia (GAMPAR M. RI), Suharto mengungkapkan, ulah brutal MH salah satu siswa SMAN 1 Torjun yang telah diduga kuat melakukan pemukulan atau penganiayaan terhadap gurunya sendiri (Ahmad Budi Cahyanto) hingga berujung pada kematian perlu diperhatikan kembali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pasalnya, bukan sepantasnya seorang murid melakukan penganiayaaan terhadap gurunya sendiri, yang seharusnya dihormati bukan malah dipukuli, apalagi hingga gurunya merenggut nyawa. Sungguh Tragis bejatnya perilaku murid tersebut,” tuturnya, Jum’at (02/01/2018).
Suharto menambahkan, dirinya merasa prihatin atas kejadian tersebut. Ia menghimbau kepada pihak penegak hukum agar mengusut tuntas kasus ini dan memproses sesuai hukum yang berlaku. Hal seperti ini adalah contoh buruk bagi kalangan pelajar.
“Kemana hilangnya moralitas kita, kemana lagi tingkat kepatuhan murid kepada gurunya. Dunia pendidikan kembali tercoreng, catatan hitam dunia pendidikan sungguh ironis. Kami akan mengawal kasus ini hingga tuntas,” pungkasnya. (*)