Sampang, (regamedianews.com) – Selain menggeluti kitab kuning atau kitab gundul, santri juga mempunyai beragam potensi di bidang kesenian, seperti halnya tilawatil Qur’an, murottal, kaligrafi dan lain sebagainya. Hanya saja, hal-hal semacam ini sering kali dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat.
Pekan Olah Raga dan Seni antar Madrasah Diniyah (Porsadin) adalah sebagai jawaban atas pandangan miring terkait dengan santri tersebut. Porsadin tingkat Kabupaten Sampang yang pertama kali digelar di Aula Kantor Kementrian Agama setempat, Selasa (29/08/2017), menjadi media ekpresi olahraga dan kesenian bagi para santri diniyah se-Kabupaten Sampang.
Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) sekakigus Ketua Panitia Porsadin Kab. Sampang, Mohammad Hasan mengatakan, selain untuk meningkatkan kualitas santri Madrasah Diniyah (madin), juga bisa membuka ruang ukhuwah sesama Madin yang ada di Sampang. Disamping itu, Porsadin sekaligus juga dapat membentuk ukhuwah antara santri dengan pemerintah kabupaten, Kemenag, dan masyarakat sekitar. Terlebih, santri memang dipersiapkan untuk menjadi imam masyarakat, menunjukkan jalan yang terang bagi masyarakat.
“Kita harus menyadari, bahwa masa depan islam terletak pada santri saat ini. Kualitas pengetahuan keislaman para santri, tentu saja harus dibarengi dengan budi pekerti atau ahlakul karimah. Sementara kesenian dan olah raga adalah bagian dari skill yang mereka miliki yang juga patut untuk dikembangkan,” ungkapnya, Senin (29/08).
Lebih lanjut Hasan mengatakan, santri terbaik dari masing-masing cabang lomba dalam Porsadin tersebut, akan berkesempatan untuk ikut Porsadin di tingkat Provinsi Jawa Timur.
“Kami harap, para santri yang menang dalam lomba Porsadin ini, nantinya kembali memenangkan Porsadin di tingkat Provinsi,” tutupnya. (har)