Daerah  

JCW Sayangkan Lambatnya Penanganan Pemkab Sampang Benahi Tiga Ruang SDN Jelgung 2 Yang Ambruk

Pj Bupati Sampang (H. Jonathan Judianto) saat mengunjungi dan melihat kondisi SDN Jelgung 2 yang ambruk.

Sampang, (regamedianews.com) – Hampir memasuki delapan bulan tiga atap ruang Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jelgung 2, Desa Jelgung,  Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang ambruk dan baru ada respon dari Penjabat Bupati Sampang serta Dinas Pendidikan Sampang dengan mendatangi sekolah tersebut, Selasa (28/08/2018).

Usai melihat satu persatu ambruknya ruang kelas itu. Pj Bupati Sampang H. Jonathan Judianto mengatakan, pihaknya akan segera melakukan perbaikan agar proses kegiatan belajar mengajar tidak terganggu.

Baca juga Disdik Sampang Terkesan Abaikan Ambruknya Tiga Ruang Kelas SDN Jelgung 2

“Ini sudah tidak mungkin bisa digunakan dengan nyaman sebelum ada perbaikan. Segera akan kami perbaiki agar tidak menghambat proses KBM, karena ini sudah tidak memungkinkan untuk digunakan,” kata Jonathan pada regameduanews.com saat berada di SDN Jelgung 2.

Lebih lanjut Jonathan mengatakan, ambruknya ruang kelas itu terjadi setelah anggaran pertama sudah di sahkan. Sehingga itu terpaksa di anggarkan di Perubahan Anggaran Keuangan Pendapatan dan Belanja Daerah (PAPBD) 2018 dan itu sudah disahkan serta bisa digunakan perbaikan.

Baca juga Tiga Ruang Kelas SDN Jelgung 2 Ambruk Tak Diperbaiki, Proses Belajar Siswa Terganggu

“Jika nanti anggaran PAPBD disahkan, bisa langsung digunakan untuk perbaikan dengan usulun, atap tiga ruangan ini menggunakan kalvalum,” terangnya.

Terpisah, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jatim Corruption Watch (JCW) Kabupaten Sampang, H. Moh. Tohir sangat menyayangkan keterlambatan penanganan Pemkab setempat , khususnya Dinas Pendidikan dalam membenahi ambruknya tiga ruang kelas SDN Jelgung 2 yang berada di Desa Jelgung, Kecamatan Robatal, Sampang.

“Terus bagaimana proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar, red) di sekolah itu yang sudah hampir delapan bulan berjalan ?, Mengingat tiga ruang di sekolah tersebut tidak bisa digunakan untuk KBM dan bagaimana cara siswa mengenyam ilmu, jika proses belajar siswa menggunakan ruang kelas di jadikan satu rombongan !,” cetusnya.

Dirinya juga sempat membandingkan, bahwa bagaimana peristiwa ambruknya SDN Tambelangan 2 yang berada di Desa Tambelangan, Kecamatan Tambelangan, baru saja terjadi dan langsung ada respon perbaikan dari Pemkab Sampang. Sehingga, KBM di sekolah itu normal kembali.

“Mengapa di SDN Jelgung 2 bisa terbengkalai ? Apakah tidak kasian dengan siswa yang belajarnya sering terganggu !, ini akan menjadi cermin bagi Pemkab Sampang dan jangan sampai terulang kembali, apalagi dalam lambatnya penanganan. Mengingat ambruknya SDN Jelgung 2 ini terjadi pada awal bulan Februari 2018 lalu,” pungkasnya. (adi/har)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *