Sampang, (regamedianews.com) – Terburu-buru dalam bepergian bukan harus menggunakan kecepatan tinggi, karena terkadang dalam berkendara yang melampaui batas kecepatannya dapat menimbulkan sesuatu hal yang fatal, bisa membahayakan orang lain atau dirinya sendiri.
Seperti kejadian kecelakaan yang dialami tiga pelajar di Sampang, tepatnya pada Sabtu (13/10/2018) pagi, sekira pukul 6.45 wib ketika ketiga pelajar tersebut hendak berangkat sekolah. Namun, akibat menggunakan motor dengan kecepatan tinggi dan tidak terkontrol, akhirnya terjadilah kecelakaan.
Baca juga Kecelakaan Maut di Blega 3 Korban Tewas
Berdasarkan informasi yang dihimpun regamedianews.com, pekan lalu juga terjadi hal serupa, seorang pelajar asal Desa Plakaran, Kecamatan Jrengik, Sampang, harus kehilangan nyawanya. Namun, pada kali ini dialami, tiga pelajar asal Desa Baruh, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura.
Dikonfirmasi Kasat Lantas Polres Sampang AKP Achmadi menjelaskan, bermula saat sepeda motor merk Honda Vario, dengan Nopol L 6885 ZH yang dikendarai oleh Deni (15 th) membonceng dua orang temannya, dari arah utara ke selatan dengan menggunakan kecepatan tinggi.
“Sesanpai di TKP (Tempat Kejadian Perkara) tepatnya di jalan tikungan, Deni tidak bisa menguasai sepeda motor yang dikemudinya. Namun dari arah berlawanan ada kendaraan roda 4 jenis Pic Up bernopol M 8280 F, hingga terjadilah kecelakaan itu,” jelasnya.
Lebih lanjut Achmadi mengatakan, warga setempat saat mengetahui ada kejadian kecelakaan tersebut, spontan langsung melakukan pertolongan dan mengevakuasi tiga korban ke rumah sakit. Namun, satu korban tidak tertolong meski sudah mendapatkan perawatan intensif.
Baca juga Trunojoyo Mania Berikan Dana Santunan Pada Supporter Madura United Yang Mengalami Kecelakaan
“Kejadian laka itu terjadi di Jl. Raya Desa Baruh, sementara dari tiga korban yakni Deni, Ilham Sanusi, dan Maulidi, rata-rata berusia 15 tahun, asal warga Desa Baruh, Kecamatan Sampang, dua korban lainnya mengalami luka berat dan dirawat di RSUD setempat. Sedangkan pengendara Pic Upnya yakni Hafi Maulidi, asal warga Desa Banyupelle, Kecamatan Palengaan, Pamekasan,” terangnya. (adi/har)