Bangkalan, (regamedianews.com) – Mangga merupakan buah banyak difavoritkan, karena rasanya menyegarkan. Buah yang memiliki kandungan vitamin C tinggi ini banyak ditemukan di setiap daerah di Indonesia, salah satu contohnya di Desa Gili Barat.
Kelompok KKN 65 Universitas Trunojoyo Madura (UTM), berlokasi di Desa Gili Barat, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, mengkreasikan mangga menjadi sebuah aneka olahan yang belum pernah dicoba oleh masyarakat lainnya. Sabtu, (12/01/2019)
Dosen pembimbing kelompok KKN 65 Norita Vibriyanto kepada regamedianews mengatakan, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, berbagai olahan mangga bisa dikreasikan, tidak hanya sebagai olahan sedap, tapi memiliki nilai jual lebih tinggi.
Seperti halnya yang dilakukan oleh anak-anak KKN 65 Gili Barat, buah mangga dijadikan sebuah olahan yang lebih kreatif dan menarik.
“Pemilihan buah mangga sebagai salah satu produk olahan yang dikembangkan, karena banyaknya buah mangga yang ada di Desa Gili Barat, tepatnya di Dusun Sawahan belum dimanfaatkan secara maksimal oleh warga sekitar. Untuk itulah anak-anak kami KKN 65 Gili Barat mengkreasikan mangga menjadi selai dan sirup,” ujarnya.
Sementara Koordinator Desa KKN 65 Wahyu Ramadhany Dwi Shafa menjelaskan, tujuan dari mengadakan pelatihan tersebut untuk pemberdayaan kekayaan alam, dalam pemanfaatan buah mangga untuk dijadikan selai dan sirup.
“Dalam pelatihan olahan mangga ini team KKN 65 Gili Barat mendatangkan ibu Windi selaku pendamping yang mumpuni dalam pembuatan selai dan sirup mangga,” sebutnya.
Ibu Windi, kata Dwi, juga menjelaskan dalam pembuatan sirup ini yang dimanfaatkan hanya sari pati dari buah mangga, sedangkan untuk ampas mangga diolahnya sebagai selai mangga.
“Semoga dari diadakannya pelatihan olahan mangga ini bisa meningkatkan ekonomi kreatif di Dusun Sawahan dan melatih keahlian kretivitas ibu-ibu muda di sekitar. (sbd/rkz/sfn/fik)