Sampang, (regamedianews.com) – Warga Desa Robatal, Kecamatan Robatal mengeluhkan proyek galian pemasangan pipa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Sumber Payung di Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang. Pasalnya, menurut warga yang terlintasi proyek pipanisasi sepanjang tersebut tidak memerhatikan keselamatan pengguna jalan. Proyek hanya ditutup oleh material tanah bekas galian, padahal seharusnya material tanah baru yang lebih padat. Akibat penutupan dengan material tanah seadanya, permukaan tanah di sepanjang pipa itu tidak rata.
Galian pipa distribusi SPAM Sumber Payung itu ditanam di pinggir jalan sepanjang Jalan Raya Kabupaten yakni, Robatal – Karangpenag. Pipa rencananya untuk menyuplai kebutuhan air bersih bagi masyarakat Desa Robatal hingga sekitarnya. Tapi, galiannya juga dikhawatirkan bisa memicu mudahnya terjadi kebocoran pipa akibat tekanan tonase kendaraan.
Ahmad (40) warga desa setempat mengatakan, bekas galian tidak ditutup sempurna. Karena hanya memanfaatkan tanah bekas galian, tepi jalan bekas galian itu jika pada musim hujan becek berlumpur, licin dan mudah amblas. Selain amblas, kalau turun hujan bekas galian juga membahayakan pengguna jalan serta pejalan kaki. Kekhawatiran juga bagi pengendara roda empat atau lebih pada malam hari yang menepi bisa terperosok.
“Anehnya kok galian pipa distribusi SPAM itu cuma diurug lagi pakai sisa tanah yang ada. Jadi kalau musim hujan bikin jalanan licin. Sebagai masyarakat tentu saja kami mempertanyakan pengawasan dari pihak terkait yakni, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) terhadap pelaksanaan proyek tersebut”, kata Ahmad, Rabu (13/11/2019).
Lebih lanjut Ahmad mengatakan, pengerjaan galian pipa distribusi SPAM itu, terlihat sudah dikerjakan mulai dari sepanjang Jalan Raya Robatal. Tapi, tepi jalan yang ada di depan rumahnya itu sangat mengganggu dan membahayakan pengguna jalan. Galian pipa yang telah diurug rata rata akan berlumpur dan masuk ke badan jalan. Sehingga jalan jadi licin, jika tak berhati hati, pengguna jalan bisa tergelincir. Tanda dan penghalang pun masih minim.
“Memang pengerjaannya belum selesai, tapi seharusnya ditutup lagi pakai material yang bagus. Jangan cuma pakai tanah bekas galian, kalau cuma begitu ya mudah makan korban baik kepada pengendara dan pejalan kaki”, ujarnya. (adi/har)