Bangkalan, (regamedianews.com) – Merebak luas penyebaran Corona Virus Disease (Covid 19) di Indonesia mengakibat sejumlah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta meliburkan dua pekan aktivitas kampus, guna mengantisipasi dan mencegah penyebaran Covid-19.
Termasuk perguruan tinggi di Kabupaten Bangkalan, tercatat Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dan Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bangkalan telah meliburkan kegiatan belajar mengajar tatap muka dan diganti dengan sistem daring.
Langkah tersebut dianggap kebijakan yang tepat untuk mencegah dan mengantisipasi penyebaran virus corona.
Meski demikian, dampak aktivitas kampus diliburkan mengakibatkan mahasiswa mengambil kesempatan untuk mengurangi rasa rindu pada keluarganya sehingga mereka pulang kampung kedaerahnya masing-masing.
Seperti yang disampaikan Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Reyna Cahya sadaria yang berasal dari Tanjung Piayu Batam Kepulauan Riau.
Menurutnya, pulang kerumah adalah kehendaknya, disamping kegiatan belajar mengajar dalam perkuliahan melalui sistem daring. Maka aktivitas belajar juga bisa dilaksanakan dari rumah.
“Intinyakan bagaimana kita tidak meninggalkan kewajiban kita selaku mahasiswa. Bukan lantas kampus meliburkan lalu kegiatan belajar juga libur, selama libur kampus kami intens kuliah daring,” kata mahasiswi semester 4 Program studi Pendidikan UTM tersebut, Jumat (20/3/2020).
Masalah penyebaran virus corona, ia mengaku selama beredar di media massa sudah melakukan antisipasi, apalagi UTM sudah mengeluarkan surat edaran sehingga pihaknya mengaku melakukan pencegahan sejak dini.
“Perkiraan kegiatan perkuliahan masuk tanggal 1 April, makanya saya pulang sekalian berobat, iya mumpung lagi murah juga tiketnya, plus gak terlalu banyak penumpang juga,” ujarnya.
Begitupula yang disampaikan Fatma Udai mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UTM. Ia mengaku kegiatan kampus diliburkan karena faktor virus corona yang mengakibatkan dirinya terpaksa harus pulang kampung ke Kabupaten Tuban.
“Kebetulan, ibuku sakit jadi aku harus bawa ke RS. Insyaallah minggu depan balik ke Telang lagi. Karena juga banyak temenku yang pulang karena faktor libur. Sebab dari pada bertahan dikos gak ngapa-ngapain,” ujarnya.
Tak ketinggalan juga Faruk Aminullah, mahasiswa STKIP Bangkalan mengaku pulang kampung ke Sampang lantaran faktor libur kegiatan kuliah.
“Mumpung dua pekan ini libur kegiatan kampus tatap muka dialihkan sistem daring maka lebih nyaman bersama keluarga dan tugaspun bisa dikerjakan dari rumah,” pungkasnya. (sfn/sms)