Gorontalo, (regamedianews.com) – Dalam situasi pandemi Corona Virus Desease (Covid-19) Kepala Desa Lamu, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo, malah asyik merayakan ulang tahunnya, Selasa (28/4/2020).
Padahal, Pemerintah telah mengeluarkan imbauan tegas kepada seluruh masyarakat tanpa terkecuali, termasuk imbauan untuk larangan berkerumunan. Hal ini semata untuk memutuskan mata rantai penularan wabah virus Corona (Covid-19) .
Namun sangat disayangkan, Kepala Desa (Kades) Lamu, Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo, terkesan tidak mematuhi imbaun Pemerintah tersebut, apalagi dalam acara ulang tahun tersebut terlihat tidak ada satupun yang menggunakan masker.
Hal ini diketahui melalui postingan Anton Tanani di Media Sosial (Medsos) Facebook (FB) yang diketahui bahwa dia tidak lain adalah Sekretaris Desa (Sekdes) Lamu. Dalam postingannya tersebut dirinya memberikan selamat ulang tahun kepada Kepala Desa disertai dengan photo saat merayakan ulang tahun tersebut.
Sekretaris Desa (Sekdes) Lamu, Anton Tanani saat dikonfirmasi oleh perwakilan Aliansi Jurnalis Independen D’Pressure (AJID), membenarkan postingannya di Facebook tersebut. Ia mengatakan, postingan itu adalah kegiatan acara ulang tahun Kades Lamu, Mohamad Harun Dali.
“Yang jelas postingan ini kan tidak ada yang direncanakan, kita spontanitas. Karena kebetulan waktu itu adalah ulang tahun Kepala Desa. Persoalan kita tidak menggunakan masker, ini suasana buka puasa. Yang salah disitu, kalau dilihat jumlah orang tidak terlalu banyak, kurang lebih 10 orang,” ujar Anton, melalui sambungan seluler, Rabu (29/4).
Sementara, Kepala Puskesmas (Kapus) Batudaa Pantai, Andriyani Mohamad mengatakan, Kades Lamu tersebut sudah di himbau untuk melakukan karantina mandiri karena saat dilakukan 2 kali rapid test hasilnya samar-samar jadi harus di waspadai.
“Rapid testnya ini dari awal itu samar-samar, yang kedua juga samar-samar. Jadi besok ini direncanakan untuk pengambilan darah. Yang bersangkutan (Kades, red) sudah anjurkan untuk karantina mandiri di rumahnya, saya sudah telpon tadi pagi dan kemarin juga sudah di kasih tau,” ungkap Andriyani, Rabu (29/4).
Kemudian Andriyani menjelaskan, terkait dengan hasil rapid test yang samar-samar itu, bahwa kita ada keraguan, jadi untuk penulisan laporan tidak ada penulisan negatif palsu atau positif palsu. “Jadi tetap harus diwaspadai, tetap dia dimasukan positif, dan menunggu hasil selanjutnya,” jelas Andriyani.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kabupaten Gorontalo, Roni Sampir mengatakan, walaupun Kades tersebut saat ini tidak positif, tapi diacara seperti itu seharusnya Kades harus menggunakan masker, supaya menjadi contoh oleh masyarakat yang ada disekelilingnya.
“Kita lihat di foto ini semua yang hadir tidak pakai masker dan tidak jaga jarak, jadi tidak maksimal jalankan protokol kesehatan,” pungkas Roni. (SN)