Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Simo Jawar di Madura

Foto korban di Tempat Kejadian Perkara/TKP (insert foto pelaku).

Surabaya || Rega Media News

Kasus tewasnya seorang warga Madura di Simo Jawar Surabaya akhirnya menemukan titik terang, petugas kepolisian berhasil meringkus seorang tersangka di Desa Pandan,Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura, Kamis (11/3/21) malam.

Pelaku ternyata adalah suami pertama Hosi’ah (40) bernama Abdul Hasim (50) yang merupakan asli warga Desa Pandan Kecamatan Omben.

Hal tersebut disampaikan langsung Wakasatreskrim Polrestabes Surabaya Kompol Ambuka Yudha Hardi Putra, dalam konferensi persnya, Jumat (12/03/21).

“Alhamdulilah belum sampai 1×24 jam, pelaku berhasil diamankan dirumahnya Desa Pandan, Omben, Sampang Madura,” ujarnya.

Peristiwa berdarah yang merenggut satu nyawa bernama Damiri warga Pandan itu, bermula saat pelaku mendengar bahwa korban berada di Jl. Simo Jawar bersama Hosi’ah yang tak lain pernah menjadi istri pelaku.

Mendengar hal itu, pelaku menjadi tersulut emosi dan berangkat menuju kota pahlawan, untuk mencari kebenaran info tersebut.

Alhasil, benar saja, Damiri terlihat sedang berada dilokasi tersebut dalam keadaan santai mengenakan sarung dan sedang indekos bersama istri sirinya.

Pelaku yang sudah kalap tersulut api emosi, langsung menghujamkan senjata tajam kepada korban, hingga terkapar bersimbah darah dan meregang nyawa.

“Korban tewas dengan luka bacok yang cukup parah dibagian leher, bahu, kaki dan juga jari tangannya putus akibat sabetan senjata tajam,” imbuhnya.

Kepada petugas, pelaku melakukan hal itu karena sakit hati, karena mantan istrinya (Hosi’ah) dibawa lari korban saat ditinggal merantau selama lima tahun ke Negeri tetangga Malaysia pada bulan Februari 2013 lalu.

Tak hanya itu, pelaku juga mengaku pernah mengingatkan korban agar menjauhi Hosi’ah. Namun, hal itu tak dihiraukan, hingga akhirnya pelaku semakin jengkel.

“Saya tidak tahu kenapa dia selingkuh, dia selingkuh saat ditinggal ke Malaysia selama lima tahun. Saya ya menyesal pak, mau bagaimana lagi,” akunya dengan bahasa Maduranya yang kental.

Kini pelaku terancam dijerat dengan pasal 338 KUHP, tentang tindak pidana pembunuhan berencana dengan ancama penjara minimal 20 tahun dan maksimal hukuman mati.

Polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupaya sarung, baju milik pelaku dan sajam jenis celurit.