Daerah  

Ketua FPPS Desak Pemkab Sampang Bentuk Tim Bagikan Vitamin

Ketua Forum Pemuda Peduli Sampang (FPPS) Taufik Hidayah, S.Ikom, M.Ikom.

Sampang || Rega Media News

Melonjaknya kasus Covid-19 di Kabupaten Sampang, Madura, membuat masyarakat khawatir, terlebih akhir-akhir ini marak tersiar kabar banyak warga meninggal dunia akibat terpapar Covid-19.

Menyikapi hal itu, Ketua Forum Pemuda Peduli Sampang (FPPS) Taufik Hidayah mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat, agar membentuk tim atau relawan untuk membagikan obat-obatan.

“Tim maupun relawan tersebut, nantinya agar menyisir ke desa-desa membagikan obat-obatan seperti vitamin, karena saat ini banyak warga yang mengalami sakit,” ungkap Taufik, Senin (19/07/21).

Kendati demikian, warga di desa enggan untuk berobat ke rumah sakit maupun ke Puskesmas, karena informasi yang diterima warga saat berobat maupun periksa kesehatan pasti terpapar Covid-19.

“Oleh karena itu, Pemkab Sampang agar segera mengambil tindakan dengan cara turun ke desa membagikan obat-obatan. Selain itu, juga memberikan sembako,” ungkap Taufik.

Pria lulusan S2 Universitas Dr. Soetomo Surabaya ini juga menegaskan, Pemkab Sampang agar tidak ketinggalan dengan Kabupaten lainnya yang telah bergerak membagikan vitamin.

“Tidak bisa dipungkiri, jika saat ini banyak tersiar kabar orang meninggal dunia karena terpapar Covid-19, karena masyarakat sendiri enggan berobat,” ujarnya.

Dalam hal ini, imbuh Taufik, tidak hanya dilakukan pihak Pemerintah melainkan juga perlu peran TNI, Polri, DPRD maupun tokoh masyarakat menyisir ke desa untuk membagikan obat-obatan.

“Tak hanya itu, selain membagikan obat-obatan, juga memberikan motivasi kepada masyarakat desa untuk tetap tegar dan mau untuk di vaksin agar imun kuat dan terhindar dari Covid-19,” tandasnya.

Taufik berharap, kepada para dermawan juga melakukan langkah positif yang dapat membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19, dengan cara memberikan sembako.

“Sementara imbauan kepada masyarakat, agar tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) dan mau untuk di vaksin, serta tidak termakan berita hoax tentang vaksinasi,” pungkas Taufik.