Sampang,- Moh Zaini pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), di Desa Madulang, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, akhirnya bisa berbaur dengan masyarakat.
Sebelumnya, pria berusia 28 tahun tersebut bertahun-tahun dipasung, kerap menerima diskriminasi dari masyarakat, karena dianggap berperilaku menyimpang.
Namun, berkat penanganan dari berbagai unsur dan pengobatan dari Puskesmas Omben, serta Dinas Kesehatan Sampang, akhirnya Moh Zaini sembuh dan bebas dari pasungannya.
Pelepasan pasung Moh Zaini disaksikan langsung Bupati Sampang H.Slamet Junaidi bersama Forkopimcam Omben, yang dikemas kegiatan “Selempang Mera Aba Idi”, Senin (03/04/2023) siang.
Kegiatan tersebut, dalam rangka pengembangan inovasi Puskesmas Omben, dengan menyelamatkan pasien pasung melalui pasukan samurai ODGJ, agar berdaya guna, produktif dan mandiri.
Kepala Dinas Kesehatan Sampang dr.Abdulloh Najich, mewakili Puskesmas Omben menyampaikan, keberhasilan dalam menangani pasien ODGJ butuh kerjasama yang baik.
“Kami selalu mengawasi kondisi ODGJ, sementara dari rehabilitasinya kami meminta kepada semua lapisan masyarakat, untuk memberikan pemahaman terhadap pasien ODGJ,” tandasnya.
Oleh karena itu, kata dr.Najich, ia menyampaikan banyak terima kasih kepada Puskesmas Omben, atas peran serta Pemerintah Kecamatan Omben maupun Pemerintah Desa setempat.
“Terima kasih kepada Kepala Puskesmas Omben dan Camat Omben, yang membantu masyarakat, khususnya dalam melakukan pemantauan terhadap pasien ODGJ,” ucap dr.Najich.
Ditempat yang sama, Bupati Sampang H.Slamet Junaidi menyampaikan, Puskesmas Omben agar bisa membantu Puskesmas lainnya, yang sedang melaksanakan penanganan pengobatan pasien ODGJ.
“Saya apresiasi kinerja Puskesmas Omben. Alhamdulillah, pasien ODGJ yang ada di wilayah tugasnya bisa sembuh, dan kembali berbaur dengan masyarakat,” ujar bupati akrab disapa abah Idi.
Ia juga menginginkan, agar semua warga Sampang yang sakit dan dirawat di Puskesmas, maupun di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) mendapat pelayanan kesehatan terbaik.
“Jangan sampai, ada kejadian seperti di RSU Ketapang, pasien tidak langsung dilayani, karena sebelumnya menjalani perawatan berbayar di klinik swasta, sehingga beralih ke RSU Ketapang,” tegas abah Idi.
Jadi, tegas abah Idi, pihaknya tidak menginginkan hal serupa terjadi di Puskesmas maupun di RSUD Sampang. Maka dari itu, ia instruksikan agar memberi pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat.
“Kami menginginkan, semua warga Sampang yang sakit dan dirawat di Puskesmas dan RSUD, semua harus gratis dan tidak ada pungutan biaya,” pungkas eks anggota DPR RI tersebut.