DARI MADURA UNTUK PROF. MAHFUD MD

- Jurnalis

Senin, 4 Juni 2018 - 02:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

DARI MADURA UNTUK PROF. MAHFUD MD

*Oleh : M Siryi Zamil

Selamat buat Prof. Mahfud MD yang telah menerima jabatan megah, sebagai bagian dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), dengan gaji sekecil Rp.100 juta. Gaji kecil menurut Prof. Mahfud, tapi tidak bagi kami, rakyatmu, yang sedang bingung mencari pekerjaan, bahkan harus mengungsi ke negeri seberang.
.

Prof…

Salam sejahtera buatmu, yang saat ini sedang duduk manis menikmati teduhnya kantor baru, BPIP. Kami yakin kantormu sangat tenang dan nyaman, karena dilengkapi sarana yang mewah meruah. Kursimu empuk, beroda, dapat diputar-putar, pasti nyaman untuk ongkang -ongkang kaki saat mendudukinya. Tapi kami tidak tau bagaimana dan seperti apa kerjaanmu. Dengan gaji setinggi itu, pasti kerjaanmu sangat melelahkan, menguras tenaga dan pikiran. Bayangkan saja, kami yang tiap hari, pergi pagi pulang sore, mencangkul dan membajak sawah di bawah terik Matahari, penghasilan masih kurang memenuhi. Selamat buatmu Prof. Mahfud MD. !
.

Prof…

Aku yang menulis surat ini, asli kelahiran Sampang Madura, tempat kelahiran yang sama denganmu, Prof… Aku sejak kecil, waktu di Bangku SD, sangat mengagumimu, bangga dengan kehebatanmu, dan ingin sekali jadi sepertimu. Kata orang-orang, Prof. Mahfud adalah satu-satunya negarawan yang berasal dari Madura. Ya, kau adalah kebanggaan orang Madura. Tapi kali ini, Prof. Mahfud mulai berubah, tidak seperti dulu lagi. Dulu Prof. Mahfud selalu bersama rakyat atau pro rakyat. Tapi sekarang tidak lagi sesuara dan tidak pula setindak dengan rakyat. Jika dulu kau sering kritik sistem dan pengusa Indonesia, tapi sekarang sebaliknya, kau musuhi rakyat, kau tuduhkan yang tidak baik terhadap rakyat. Apa yang sedang terjadi denganmu, Prof …
.

Baca Juga :  Energi Politik Uang dan Politik Racun Menyesatkan

Prof …

Saat ini kau sedang disoroti rakyat tentang jabatan barumu sejak sepekan lalu, terkhusus tentang gajimu yang sedemikian besar, namun kau anggap kecil. Menurut kami gaji anggota BPIP itu di luar kewajaran lantaran jumlahnya terlalu tinggi di tengah-tengah melemahnya ekonomi negara kita, dan itu tak sesuai dengan beban kerja anggota badan. Kami berani mengatakan bahwa praktik kebijakan seperti itu tidak Pancasilais, mengingat kondisi kesenjangan rakyat yang luar biasa pada saat ini. Ayolah berpikir sejenak, Prof, tentang perekonomian negara kita yang semakin krisis…
.

Prof…

Perlu kau tau, bahwa praktik ini dilakukan di berbagai lembaga negara dengan mengalokasikan gaji, honorarium, dan remunerasi yang berlebihan sehingga menguras anggaran negara. Sumber pemborosan negara berasal dari praktik seperti ini. Ini namaya praktik pemborosan birokrasi, dan ini bahkan bisa lebih parah dibanding zaman Orde Baru, dibandingkan dengan kondisi ekonomi dan utang Indonesia yang tengah membengkak. Pada masa orde baru, jumlah APBN hanya sekitar Rp 60-70 triliun tetapi utang terkendali. Jumlah APBN sekarang tidak kurang dari Rp 2.000 triliun tetapi haus utang. Sebabnya tidak lain karena praktik pemborosan di birokrasi semacam BPIP dan lembaga-lembaga negara lainnya…
.

Baca Juga :  Perjudian dan Perspektif Hukumnya

Prof…

Jika kau menjadi anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, untuk membina rakyat menjadi pancasilais, dengan gaji sedemikian tinggi, kami juga bisa mengajarkan anak-anak kami untuk mencintai Indonesia dan berpancasila tanpa mau menerima gaji sepeser pun. Ayolah, cintailah Indonesia. Katakan kepada segenap atasanmu juga teman sejajaranmu untuk mencintai indonesia tanpa pamrih. Gajimu setinggi itu malah dapat membuat Indonesia krisis dan sakit. Itu jelas bukan tindakan cinta tanah air, dan buka pula tindakan pancasilais.

Sekali lagi kami tegaskan bahwa jika praktek pemborosan seperti ini terus dilakukan, maka birokrasi akan memakan negara, pasak memakan tiang. Memang tidak ada hubungan langsung yang signifikan antara gaji Rp 112 juta dan utang yang besar. Tetapi praktik kolektif “empire builders” seperti ini akan menguras anggaran negara secara boros dan tidak produktif.
.

Terakhir …

Salam buat Prof. Mahfud MD dari rakyat Madura, Sampaikan kepada atasanmu dan jajaran kerjamu, bahwa di tengah sulitnya lapangan kerja seperti sekarang kami tidak suka dan merasa tersinggung dengan gaji selangitmu…

SEKIAN !

Jember, 31 Mei 2018

Berita Terkait

Idul Adha, Uswah dan Referensi Muhasabah Diri
Masa Depan Energi Indonesia: Generasi Muda Harus Melek Teknologi Hijau
RTK PMII Komisariat Trunojoyo IAI NATA Sampang Mandek
Politik dan Cahaya Puasa
Putusan MK Bukan Lonceng Kematian
Dilematik Pertambangan Tanpa Izin di Gorontalo
Fenomena Banjir dan Longsor
Meneguhkan Semangat Transformasi Menuju Standardisasi Kampus Global
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 6 Juni 2025 - 10:21 WIB

Idul Adha, Uswah dan Referensi Muhasabah Diri

Senin, 14 April 2025 - 13:32 WIB

Masa Depan Energi Indonesia: Generasi Muda Harus Melek Teknologi Hijau

Selasa, 8 April 2025 - 21:14 WIB

RTK PMII Komisariat Trunojoyo IAI NATA Sampang Mandek

Sabtu, 1 Maret 2025 - 16:06 WIB

Politik dan Cahaya Puasa

Sabtu, 22 Februari 2025 - 21:50 WIB

Putusan MK Bukan Lonceng Kematian

Berita Terbaru

Caption: KH Achmad Busairi saat menyampaikan khutbah Idul Adha dihadapan warga binaan Lapas Narkotika Pamekasan.

Daerah

Idul Adha Mengenal Arti Pengorbanan dan Keikhlasan

Jumat, 6 Jun 2025 - 22:10 WIB

Caption: H. Mohammad Fauzan, Chief Eksekutif Officer Rega Media, Madura Travel, Lintas Madura sekaligus Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Sampang (dok. regamedianews).

Opini

Idul Adha, Uswah dan Referensi Muhasabah Diri

Jumat, 6 Jun 2025 - 10:21 WIB

Caption: korban penganiayaan (Veriska Zahratus Shita) didampingi dua kuasa hukumnya saat di Mapolres Sampang, (dok. regamedianews).

Hukum&Kriminal

Pengacara Shita Bakal Seret Kasus Kliennya Ke KPAI

Kamis, 5 Jun 2025 - 21:15 WIB

Caption: pamflet ucapan selamat hari raya Idul Adha 1446 hijriyah dari DPRD Bangkalan, (dok. regamedianews).

Daerah

DPRD Bangkalan: Selamat Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriyah

Kamis, 5 Jun 2025 - 17:37 WIB

Caption: tampak gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ketapang Kabupaten Sampang.

Daerah

Dinkes Sampang Sikapi Semrawut UHC RSUD Ketapang

Kamis, 5 Jun 2025 - 14:48 WIB