Lumajang, (regamedianews.com) – Ada yang menarik dibalik rekonstruksi kasus pencurian sepeda motor di Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang kemarin (26/07). Pelaku yang bernama Nurul Ain (50 th) warga Desa Selok Besuki, Kecamatan Sukodono mengaku setiap kali akan melaksanakan kejahatannya selalu membaca mantra.
Mantra ini sendiri ia dapatkan dari temannya yang bernama Harso pada saat keduanya sama-sama mendekam di Lapas Lumajang, karena kasus yang sama beberapa waktu yang lalu. Mantra tersebut berbunyi “Ojok Nglilir-Nglilir, Turuo Koyok Wong Mati Sampek Isuk” yang jika di terjemahkan dalam bahasa Indonesia berbunyi ‘jangan bangun, tidurlah seperti orang mati sampai pagi’.
Dalam prakteknya pun juga cukup mudah, pelaku cukup membaca mantra tersebut dengan kepercayaan yang tinggi tanpa melakukan hal lainnya lagi. Setelah itu barulah ia mencongkel jendela rumah yang tak dilengkapi teralis besi serta selanjutnya membuka pintu untuk jalan masuknya.
Terbukti, Nurul mengatakan setiap kali ia membaca mantra tersebut maka seluruh orang yang berada di dalam rumah menjadi tertidur pulas dan tak merasakan rumahnya telah disatroni pencuri.
Selain itu, Nur Ain mengatakan, mantranya tersebut dia baca dengan penug kepercayaan dari dalam hatinya. “Saya tidak pernah belajar ilmu spiritual. Mantra yang saya baca murni dari kepercayaan dari diri. Saya juga tidak memiliki pantangan ataupun jimat setiap kali akan mencuri”, ungkap Nur Ain.
Sementara Kapolres Lumajang AKBP M. Arsal Sahban yang memimpin rekonstruksi tersebut mengatakan, pelaku melancarkan aksinya sendirian. Setiap kali ia melancarkan aksinya, Nur Ain selalu bekerja sendiri.
“Dia ini mengaku memiliki mantra, agar sang pemilik rumah tak menyadari kehadirannya. Tadi dia contohkan bagaimana dia membaca mantranya”, ujar Arsal, orang nomor satu di Polres Lumajang, Sabtu (27/07).
Arsal menghimbau kepada warga agar tingkatkan keamanan rumah masing-masing. Seperti pemasangan teralis besi di setiap jendela, pilih grendel jendela yang sulit di congkel. Jangan beli grendel karena murahnya tapi karena keamanannya.
“Selain itu jangan meninggalkan kunci motor menancap di kontaknya. Serta yang terakhir, dekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena mantra sekuat apapun akan kalah dengan kuasa-NYA”, tutur Arsal.
Perlu diketahui, Nur Ain telah menjalankan aksi perampokan sebanyak 27 kali, 24 kali berhasil membawa motor dan barang perhiasan di rumah korbannya. Dalam pengakuannya, 3 kali ia tidak berhasil menjalankan aksinya lantaran sang pemilik rumah terbangun karena pelaku lupa tidak membaca mantra yang sudah ia hafalkan. (har)