Abaikan Imbauan PVMBG, Satu Pendaki Gunung Semeru Terprosok

Petugas PVMBG saat mengevakuasi korban yang terjatuh.

Lumajang, (regamedianews.com) – Kecelakaan dalam pendakian kembali terjadi terhadap salah satu pendaki Gunung Semeru pada hari Minggu (28/07) kemarin. Korban diketahui bernama Galuh Cahya Rabani, pendaki gunung yang terjatuh di sekitaran lereng Cemoro Tunggal dalam perjalanan menuruni puncak tertinggi Pulau Jawa tersebut.

Kronologisnya, bermula pada hari Sabtu (27/7) korban bersama 4 orang rekannya berangkat dari Ranu Pani sekitar pukul 09.40 Wib menuju ke puncak Gunung Semeru. Sempat beristirahat sejenak di Ranu Kumbolo pukul 15.00 Wib, ke 5 orang ini kembali melanjutkan perjalanan pukul 17.00 Wib

“Rombongan pun sampai di Pos Kalimati pukul 20.30 Wib. Namun di pos tersebut 3 orang memilih mendirikan tenda serta sisanya tetap ingin melanjutkan perjalanan”, ungkap Kapolres Lumajang AKBP. M. Arsal Sahban, Selasa (30/7/2019).

Korban kembali melanjutkan perjalanan bersama rekan nya yang bernama Fathur Rozi. Ditengah perjalanan, ternyata Rozi tidak kuat dan memilih kembali ke Kalimati sedangkan korban nekat melanjutkan perjalanan sendirian.

“Hari Minggu (28/8) rombongan mendapatkan kabar bahwa rekan nya Galuh terjatuh di lereng sekitaran Cemoro Tunggal pada saat perjalanan turun dari puncak Semeru. 2 orang rekannya pun turun ke Pos Ranu Pani untuk meminta bantuan, sedangkan 2 orang lain nya bersama pendaki lain naik membantu evakuasi dari Korban”, ujar Arsal.

Akhirnya, lanjut Arsal, korban dapat di evakuasi hingga ke Pos Ranupani sekitar pukul 16.30 Wib. Pihak keluarga yang mendengar berita tersebut langsung datang ke Pos Ranu Pani dan membawa pulang korban untuk selanjutnya mendapat pengobatan lebih lanjut.

“Sebelumnya, pendaki yang mengalami kecelakaan tersebut memang telah melanggar himbauan dari pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi telah mengeluarkan jarak aman dari pendakian yakni sejauh 2 Kilo Meter dari bibir kawah Gunung Semeru”, tegas Arsal.

Seharusnya, lanjut Arsal, para pendaki sudah sangat memahami dengan himbauan ini. Pihak keluarga juga menerima kejadian ini sebagai kecelakaan serta mengobati korban dengan biaya pribadi. “Ini adalah alarm untuk pendaki lain yang ingin menaklukan Gunung Semeru agar lebih berhati hati”, pungkas orang nomor satu di Polres Lumajang ini.

Sementara Kapolsek Senduro AKP Joko Wintoro mengatakan, bahwa kejadian ini bukanlah yang pertama. Titik aman pendakian adalah sampai Pos Kalimati. Sudah banyak pendaki yang terjatuh bahkan hilang di Gunung Semeru. “Saya berharap semoga ini adalah kejadian yang terakhir yang hampir menyebabkan nyawa pendaki hilang”, tutup Joko. (har)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *