Bangkalan, (regamedianews.com) – Pasca melakukan penyegelan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah, warga Desa Buluh Kecamatan Socah, Bangkalan, Madura, langsung melakukan audensi dengan Bupati Bangkalan dan Forkopimda di ruang Meeting Pendopo Agung, Jumat (21/2/2020).
Dalam audensi mendadak itu, Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron meminta dengan kerendahan hati, agar warga Desa Buluh membuka segel TPA.
Baca Juga; jupri mantan kadisdik sampang divonis 1 tahun penjara
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Berikan kami waktu sementara untuk mencari solusi terbaik untuk pengelolaan sampah di TPA sesuai undang-undang nomor 18 tahun 2008 dan Perda Nomor 5 Tahun 2012 tentang pengolahan sampah,” ujarnya.
Namun solusi sementara Ra Latif mengatakan, dalam waktu jangka pendek akan menyewa 3 sampai 5 ekskavator untuk menimbun tumpukan sampah, agar tidak overlud sampai kejalan dan memiminimalisir penumpukan sampah diluar TPA.
“Besok kami akan turun langsung ke TPA bersama Forkopimda membawa alat berat agar secepatnya bisa teratasi,” terangnya.
Sementara untuk jangka panjang, Ra Latif memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup agar mempunyai pengelolaan sampah yang baik, dimulai dari sampah rumah tangga hingga sampai TPA harus dikelola.
“Dengan cara menggandeng pihak ketiga untuk mengelola sampah yang ada di TPA Socah,” tambahnya.
Mewakili warga Desa Buluh Oktavian Ismail Juniansyah meminta kesudian Bupati beserta Forkompinda turun langsung ke Warga Buluh dan meminta warga untuk membuka TPA.
“Dengan catatan membawa solusi yang disampaikan barusan, karena terus terang warga tidak akan membuka segel TPA kalau hanya janji janji terus,” terangnya.
Baca Juga; polres bangkalan tanam 5 ribu pohon antisipasi bencana sejak dini
Karena, jika tanpa ada solusi warga tidak akan bersedia membuka TPA itu kembali. Terkecuali Bupati datang kelokasi membawa alat berat, untuk segera menghilangkan atau mengurangi bau busuk sampah yang ada.
“Jangka pendek pak Bupati merencanakan seperti itu, tapi kalau lagi-lagi hanya seperti biasanya, warga akan resah dan tidak mungkin membuka TPA itu kembali,” tandasnya. (sfn/tfk)
