Cimahi || Rega Media News
Hingga akhir penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Tahap II, Pemerintah Kota Cimahi mencatat perkembangan Kasus penyebaran Covid-19, sebagai berikut;
Kasus Positif: 3.36, Positif Aktif: 356, Isolasi RS: 17, Isolasi Mandiri: 339, Sembuh: 2.924, dan Kasus Meninggal: 81 Kasus.
Sementara perbandingan angka kesembuhan dan kematian: PPKM tahap l Kota Cimahi: Angka Kesembuhan 85,05% dan angka Kematian 2,3 %. PPKM tahap ll Kota Cimahi: Angka Kesembuhan 86,90% dan angka Kematian 2,41 %.
Lebih lanjut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi dr. Pratiwi menyebut, 10 Kelurahan dengan kasus Positif Aktif terbanyak yakni, Melong: 51 Kasus, Cibabat: 39 Kasus, Citeureup: 38 Kasus, Cibeureum: 34 Kasus, Padasuka: 32 Kasus, Cibeber: 27 Kasus, Leuwigajah: 24 Kasus, Utama: 19 Kasus, dan Pasir Kaliki: 13 Kasus.
“Tercatat, total dari 10 keseluruhan angka kasusnya sebanyak 68 kasus,” sebut Pratiwi, dalam rapat evaluasi PPKM tahap ll, di gedung A area perkantoran Pemkot Cimahi, Senin (08/02/21).
Dalam rapat, Dandim 0609/Cimahi Letkol KAV.Tody Wahyudi ST menyampaikan, apresiasi terhadap kinerja pelayanan publik selama ini. Dirinya menilai antusiasme selama PPKM cukup baik.
Sementara untuk rencana Kebijakan PPKM Berskala Mikro Tody berpendapat, akan butuh banyak personel yang harus disiapkan. Sebab, jika dilihat skemanya pelaksanaan PPKM Berskala Mikro ini terfokus ke setiap wilayah terkecil yakni RT dan RW.
“Kami Kodim Cimahi apabila harus menanam personel di tiap-tiap RT, rasanya tidak mungkin. Tapi paling tidak kami mampu menjaga wilayah yang dikategorikan zona merah. Kita perketat patrolinya di daerah itu,” ujar Tody.
Dalam kesempatan yang sama, Plt Walikota Cimahi Letkol Inf (purn) Ngatiyana menuturkan, Sesuai anjuran Pemerintah Pusat, Kota Cimahi memutuskan akan melanjutkan kegiatan PPKM Berskala Mikro.
Sebab, katanya, semua pihak harus tetap waspada jangan sampai penyebaran Virus Covid-19 tidak terkendali.
“Kegiatan PPKM berskala Mikro nantinya akan difokuskan ke tingkat RT dan RW. Untuk Posko, nanti akan berada di masing-masing Kelurahan,” terang Ngatiyana.
Sementara, lanjut Ngatiyana, untuk Posko tingkat Kota akan ditugaskan berkeliling melakukan pengecekan ke setiap tempat keramaian.
“Mereka nanti akan berkeliling mengecek ke setiap Swalayan, pasar tradisional, rumah makan dan sebagainya,” pungkasnya. (agil)