Sampang || Rega Media News
Maraknya aksi balap liar yang terjadi di Kabupaten Sampang, Madura, selama bulan suci ramadhan, menjadi atensi khusus bagi Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resort (Polres) Sampang.
Bahkan tak tanggung-tanggung, Satlantas setempat memberi tindakan tegas bagi masyarakat khususnya kalangan pemuda, dengan cara menyita kendaraan yang digunakan untuk balap liar.
Namun, sayangnya belakang ini pihak Satlantas diduga telah mengeluarkan 2 unit mobil Yaris dan Brio yang berhasil diamankan saat melakukan balap liar disepanjang Jl. KH. Wachid Hasyim, Sampang kota, Sabtu (24/04/21) malam.
Sebelumnya kepada sejumlah awak media, pihak Satlantas menegaskan, tidak akan mengeluarkan kendaraan yang terjaring razia balap liar selama 1 bulan, sebagai efek jera.
“Catatan hasil Ops Keselamatan Semeru 2021, khususnya kendaraan yang terjaring Ops Balap Liar akan diamankan di Mako Satlantas minimal 1 bulan, meski surat kendaraan lengkap,” tulis dalam pesan WhatsApp_nya.
Selain itu, pihak Satlantas Polres Sampang berkomitmen dan akan memberikan tindakan tegas terhadap masyarakat yang tidak tertib di Kabupaten Sampang, dalam berkendara.
“Video balap liar yang viral di media sosial, kami tetap komitmen bahwa siapapun yang membuat Sampang tidak tertib, kami tidak pandang bulu, kami tindak tegas,” lanjut tulisan pesan WhatsApp_nya.
Sementara, pantauan regamedianews.com di Mako Satlantas Polres Sampang, terkait 2 unit mobil warna merah dan putih yang diamankan petugas sudah tidak ada ditempat, melainkan yang terlihat hanya sepeda motor terjejer rapi.
Dikutip dari salah satu media, pihak Satlantas Polres Sampang diduga telah menyerahkan 2 unit mobil yang diamankan petugas saat balap liar kepada pemiliknya, meski belum genap 1 bulan diamankan. Bahkan, terlihat salah satu mobil tersebut melintas di wilayah Sampang kota.
Terpisah, Kasat Lantas Polres Sampang AKP Ayip Rizal, saat dikonfirmasi dan dimintai tanggapan melalui pesan WhatsApp_nya, terkait diduga dilepas dan diserahkan 2 unit mobil tersebut kepada pemiliknya belum ada balasan atau jawaban, hingga berita ini diterbitkan.