Surabaya, (regamedianews.com) – Tim gabungan Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, BNN Kota Surabaya, kepolisian, dan TNI gelar tes urine terhadap masyarakata umum khususnya para pengguna jalan yang melintas di Jl. Ahmaf Yani Surabaya.
Menurut infomasi yang dihimpun regamedianews.com, saat digelar tes urine tersebut petugas berhasil menemukan dua pemuda yang positif terindikasi menggunakan narkoba.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyu Drajad mengatakan, dua orang pengemudi yang didapati positif terindikasi narkoba segera diberi penanganan khusus dari BNN Kota Surabaya.
“Dua orang itu pengemudi dengan plat hitam, bukan angkutan umum. Keduanya kini sedang diproses lebih lanjut oleh BNN,” terang Irvan pasca digelarnya kegiatan tes urine, Kamis (20/07/2017).
Ia menyebutkan giat ini rutin dilakukan oleh tim gabungan. Di mana tujuannya mengurangi kecelakaan di jalan raya. Berdasarkan data, 49 persen kecelakaan dengan fatalitas tinggi di jalan diakibatkan human error dan kebanyakan sampai meninggal dunia.
“Di mana human error lebih banyak menjadi penyebab terjadinya kecelakaan. Sedangkan kondisi jalan menjadi sebab kesekian atas adanya kecelakaan di jalan raya,” tandasnya.
Menurutnya, human error itu bisa dipengaruhi beberapa hal. Salah satunya kondisi tubuh dan adanya pengaruh zat aditif. Oleh sebab itu kegiatan ini dilakukan untuk meminimalisasi hal tersebut.
“Untuk pengendara, kita cek SIM dan STNKnya, oleh tim dari kepolisian. Sedangkan untuk angkutan umum kita cek izin trayek dan uji kirnya baru setelah itu mereka dicek kesehatan dan urinnya,” jelasnya.
Sedangkan untuk Dinas Kesehatan dan BNN bertugas untuk mengetahui kandungan alkohol dalam pengemudi, termasuk kandungan zat aditif seperti narkoba.
“Data kepolisian menyebutkan dari 900 kejadian kecelakaan 2017, sebanyak 70 persen di antaranya adalah roda dua. Dan 90 persennya adalah usia produktif yang masih sekolah dan bekerja,” terangnya.
Irvan menambahkan, kegiatan ini adalah juga upaya untuk mengurangi tingkat kecelakaan di usia produktif. Temasuk mengurangi korban kecelakaan yang merupakab tulang punggung keluarga.
“Kalau ada dari angkutan yang positif tentu kita akan lakukan tindak lanjut. Mengevaluasi izin trayek dan kelengkapan perizinan kelayakan jalannya,” imbuhnya. (rid)