Daerah  

MPD Aceh Selatan Diminta Saling Koordinasi

Caption: Bupati Aceh Selatan (Tgk Amran).

Aceh Selatan || Rega Media News

Bupati Aceh Selatan Tgk. Amran meminta kepada pengurus Majelis Pendidikan Daerah (MPD) agar saling berkoordinasi dengan kepala sekolah dan guru-guru maupun dosen-dosen di Aceh Selatan.

Hal itu disampaikannya saat menerima kunjungan silaturahmi Wakil Ketua MPA Provinsi Aceh, Dr. Anas M Adam dan rombongan di Holl Pendopo Bupati, Jalan Nyak Adam Kamil, Tapaktuan, Kamis (04/11/2021).

“Maka dalam hal tersebut, dengan adanya koroborasi, ide-ide dan saling musyawarah sehingga pendidikan itu akan lebih maju,” kata Tgk. Amran.

Ia mengatakan, kedepan harus dipersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk penerus bangsa yang lebih baik. Sehingga terutama SDM yang dipersiapkan ini harus berakhlakul karimah.

“Karena era jaman digital ini orang banyak pintar banyak pandai, tetapi akhlaknya tidak bisa. Maka dengan adanya MPD ini kita bersinergiritas baik itu dengan pimpinan dayah maupun kepala sekolah yang ada di Aceh Selatan,” ucapnya.

Ia yakin dengan adanya koroborasi antara MPD Aceh Selatan dengan berbagai pihak, MPD ini akan mampu menyelesaikan tugas yang banyak.

“Buktinya bahwa, untuk pencairan dana beasiswa di Kabupaten Aceh Selatan ini dititipkan ke mereka dan yang memverifikasi mereka,” sebutnya.

Kunjungan silaturahmi Wakil Ketua MPA Dr. Anas M Adam beserta rombongan dengan Bupati Aceh Selatan Tgk. Amran juga dirangkaikan dengan diskusi.

Sementara itu, Ketua MPD Aceh Selatan, Drs. Yahya Azmar MM kepada wartawan mengutarakan, hasil diskusi antara MPA dengan Bupati Aceh Selatan, dan MPD melahirkan beberapa point.

“Pertama, pembangunan pendidikan umum dan agama di seimbangkan sesuai kemampuan daerah,” katanya.

Kedua, sambungnya, pendidikan berbasis kearifan lokal yang bernuansa islami nanti akan dibuat regulasi oleh Pemkab Aceh Selatan dalam bentuk qanun pada tahun 2022.

“Pak Bupati Tgk. Amran, meminta kepada MPD untuk membuat rancangan pelajaran muatan lokal seperi pendidikan karakter, akhlak yang berbasis keistimewaan Aceh,” paparnya.

Begitu juga, sambungnya, karena minimnya Sekolah Luar Biasa (SLB) di Aceh Selatan, maka Pemkab Aceh Selatan meminta kepada pihak Dinas Pendidikan Aceh untuk memprogramkan SLB di Aceh Selatan.

Bupati juga meminta kepada MPD supaya membuat data yang konkrit kenyataan di lapangan terkait kekosongan murid di sekolah untuk dievaluasi.

“Hal ini jadi bahan pertimbangan pada tahun 2022 untuk menyatukan sekolah yang terdekat karena kekurangan murid,” paparnya.

Ia juga mengatakan, MPD tidak hanya memperhatikan mutu pendidikan, fasilitas, dan pembinaan sekolah umum tetapi juga memperhatikan mutu pendidikan sekolah agama dibawah kakankemenag dan pendidikan dayah.

“Kedepan tahun 2022, MPD memprogramkan pembinaan komite sekolah di semua jenjang pendidikan yang ada di Aceh Selatan. Diharapkan SK Komite Sekolah di ketahui oleh MPD Aceh Selatan,” pungkasnya.