Sampang,- Beberapa bulan terakhir sejak tahun 2022 lalu, cuaca di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, kurang begitu bersahabat, bahkan sebelumnya telah terjadi bencana banjir.
Hal itu, dipicu dengan intensitas curah hujan yang tinggi, sehingga sebagian wilayah kota Sampang dan sejumlah desa dipinggiran kota terendam banjir, akibat luapan sungai kali kamoning.
Tidak hanya itu, bahkan dibeberapa titik wilayah tepatnya di kawasan dataran tinggi Sampang bagian utara, terjadi bencana alam berupa tanah dan jalan longsor, meski tidak memakan korban.
Sementara, saat ini berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di wilayah Jawa Timur berpotensi terjadi bencana Hidrometeorologi.
BMKG melansir bencana hidrometeorologi adalah suatu fenomena bencana alam, atau proses merusak yang terjadi di atmosfer (meteorologi), air (hidrologi) atau lautan (oseanografi).
Maka dari itu, untuk mengantisipasi dan mempermudah penanganan bencana alam di Kabupaten Sampang, Polres setempat bersama instansi terkait mensiap-siagakan posko.
“Dari hasil rapat koordinasi beberapa waktu lalu di Mako Polres Sampang, bersama beberapa instansi sepakat untuk mendirikan posko,” ujar Kabag Ops Polres Sampang AKP Sujiono, dikutip dari tribratanewspolressampang.com, Jumat (17/02/2023).
Sujiono menjelaskan, posko yang didirikan tersebut posko penanganan bencana alam, yang ditempatkan di Gedung Kesenian (utara kantor DPRD Sampang, red) Jl.Wijaya Kusuma.
“Disitu kami melibatkan personel Polres, Kodim, BPBD, Dishub, Satpol PP dan Dinsos. Tujuannya, untuk mempermudah sewaktu-waktu ada laporan bencana alam Hidrometeorologi,” ungkapnya.
Namun, untuk saat ini, kata perwira berpangkat tiga balok emas dipundak, pihaknya menugaskan beberapa personel, agar stand by sementara waktu, guna mempercepat bertindak dan penanganan jika terjadi bencana alam.
“Namun mari kita berdoa, memohon kepada tuhan, mudah-mudahan kita semua terhindar dari bencana alam dan musibah lainnya, serta semuanya diberi keselamatan,” pungkas Sujiono.