Korban Pelecehan Oknum Kepsek di Sampang Diintimidasi Cabut Laporan

Caption: korban dugaan pelecehan oknum Kepsek, saat diwawancara awak media di Mapolres Sampang, (dok. regamedianews).

Sampang,- Tak genap sepekan, pasca melaporkan oknum kepala sekolah SDN Madulang 2, Omben, Sampang, Madura, atas dugaan pelecehan seksual.

HL, korban sekaligus pelapor, mengaku diintimasi dan dibujuk oleh sejumlah oknum, untuk mencabut laporannya ke kepolisian.

Bahkan, kata HL, dirinya sempat disuruh menadatangani surat pernyataan, untuk dimutasi dari sekolah tempat ia mengajar saat ini.

“Saya tidak mau menandatangani, karena saya korban, tapi kenapa saya yang malah mau dimutasi,” ungkap HL kepada regamedianews, Minggu (10/12/2023).

Tidak hanya itu, ungkap HL, ada oknum yang menghubungi melalui telepon seluler, agar dirinya mencabut laporan dugaan pelecehan tersebut.

“Dia telepon tengah malam. Keluarga saya tidak terima, karena ini menyangkut harga diri,” ketusnya.

Bahkan, kata HL, ada oknum yang membawa-bawa nama pejabat, dalam kasus tersebut, agar dirinya mencabut laporannya.

“Terkait oknum itu, tidak bisa saya sebutkan, namun akan saya sampaikan nanti ke penyidik Polres,” pungkasnya.

HL berharap, laporan dugaan pelecehan seksual oknum kepala sekolahnya, agar segera diproses, sesuai prosedur hukum berlaku.

“Saya tidak akan cabut laporan, biar jadi efek jera dan supaya semua perempuan tidak diinjak-injak harga dirinya,” tegas HL.

Sementara sebelumnya, oknum kepala sekolah inisial MF selaku terlapor, mengaku akan menghadapi pihak kepolisian, jika dilakukan pemanggilan resmi.

“Asalkan pemanggilannya resmi, saya akan datang. Saya tak mau ambil pusing, atas laporan pelecehan seksual yang dilakukan anak buah saya,” ujar MF.

Kendati demikian, oknum kepsek inisial MF membantah, jika melakukan pelecehan seksual. Menurutnya, itu hanyalah candaan.

“Itu jauh dari pikiran saya. Kadang-kadang saya nyeletuk. Tapi itu hanya guyonan ketika jam istirahat,” ucapnya, dikutip dari salah satu media.

MF berkilah, ada maksud tertentu dari laporan (pengaduan) pelecehan seksual yang menjeratnya. Yakni, untuk menyingkirkannya dari SDN Madulang 2.

“Karena, guru yang laporan ke Polres itu, termasuk tenaga pendidik yang mendapat teguran lisan dari saya,” pungkasnya. (hry)