BANGKALAN,- Khoirul Rosyadi, seorang akademisi asal Gersik yang lahir pada 12 April 1974, baru-baru ini terpilih sebagai Atase Pendidikan Keduataan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow, Rusia.
Sebagai dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Khoirul dikenal sebagai sosok yang aktif dalam dunia penelitian dan pengajaran.
Ia telah mengabdi di UTM selama hampir 20 tahun, bahkan hingga menyandang gelar guru besar.
Khoirul mengungkapkan, penugasannya sebagai Atase Pendidikan di Moskow merupakan bagian dari perwakilan Indonesia di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dalam tugasnya tersebut, ia memiliki tanggung jawab untuk mempromosikan pendidikan Indonesia dan melindungi mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Rusia.
Masa tugas Khoirul di Moskow ini berlangsung selama tiga tahun.
“Saya akan menjalankan tugas ini dengan sebaik-baiknya. Tugas utama saya adalah mempromosikan pendidikan Indonesia di Rusia, serta memberikan perlindungan kepada mahasiswa Indonesia yang tengah studi di sana,” ujar Khoirul.
Tak hanya itu, Khoirul juga menekankan pentingnya memperkenalkan budaya Madura di Rusia.
“Sebagai dosen yang dibesarkan di UTM, saya berkomitmen untuk menarik minat pelajar di Rusia untuk melanjutkan studi di UTM. Selain itu, saya juga akan berusaha mempromosikan budaya dan adat Madura di kancah internasional,” tambahnya.
Dengan pengalaman dan dedikasinya dalam dunia pendidikan, diharapkan Khoirul Rosyadi dapat membawa pengaruh positif bagi hubungan pendidikan antara Indonesia dan Rusia, serta memperkenalkan kekayaan budaya Madura kepada dunia.
Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Dr. Safi’, menyampaikan apresiasi atas penugasan Khoirul Rosyadi sebagai Atase Pendidikan KBRI di Moskow, Rusia.
Safi’ mengatakan, penugasan ini merupakan bentuk pengakuan terhadap kualitas dosen UTM yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki kontribusi nyata dalam pembangunan ekonomi, pendidikan, dan hubungan internasional.
“Mereka (para dosen UTM) telah menunjukkan dedikasi tinggi di bidang masing-masing. Kami yakin penugasan ini akan membawa dampak positif bagi UTM serta memperkuat posisi kampus dalam jejaring internasional,” ungkap Dr. Safi’, Kamis (19/12/24).
Rektor UTM ini berharap, penugasan Khoirul Rosyadi dapat membuka peluang kerjasama lebih luas antara UTM dan institusi-institusi global lainnya.
“Selain itu, saya juga berharap bahwa pengalaman ini dapat menginspirasi generasi akademisi berikutnya untuk lebih aktif berkontribusi dalam kancah internasional,” ungkapnya.
Dengan penugasan ini, UTM semakin menunjukkan komitmennya dalam menghasilkan akademisi yang tidak hanya berprestasi di dalam negeri, tetapi juga mampu berperan dalam hubungan global.
“Kami harap dosen UTM yang akan bertugas nanti dapat membawa nama baik kampus, dan mengenalkan UTM ke tingkat nasional hingga internasional,” pungkasnya.