Bangkalan, (regamedianews.com) – Pergerakan Mahasiswa Islam indonesia (PMII) cabang Bangkalan, Komisariat Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Kamis (31/05/2018) melakukan audensi ke Polsek Kamal terkait keamanan dikawasan Desa Telang Kecamatan Kamal.
Ketua Komisariat PMII Unversitas Trunojoyo Madura (UTM), Mashud mengatakan, kemelut yang terjadi di Bangkalan dengan maraknya tindakan kriminalisasi oleh premanisme masih menjadi ancaman utama bagi kehidupan masyarakat Bangkalan khususnya Desa Telang Kamal Bangkalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pencurian, pembegalan, dan perampokan adalah sebuah adonan sasaran manis oleh para premanis yang bagi mereka anggap sebagai bentuk tujuan utama dalam kesejahteraan hidupya tanpa harus memikirkan sesama,” ungkapnya.
Hal itu, lanjut Mashud, bukan suatu hal yang biasa, bahkan dianggap biasa-biasa saja karena sudah membudaya, sehingga membuat mahasiswa dan masyarakat tidak bisa berbuat apa-apa hingga tak berdaya.
“Menyikapi dan mencermati kemelut tindakan kriminal, kami atas nama Anggota dan Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat Universitas Trunojoyo Madura menutut kepada kapolsek kamal untuk menindak tegas perbuatan kriminalitas,” tandasnya.
Peserta audensi menuntut Kepada kapolsek Kamal Mengusut tuntas pelaku kriminal yang meresahkan masyarakat khusunya mahasiswa. Dan Memberikan sanksi tegas kepada pelaku pencurian, pembegalan, perampokan dan kekurangan serta mendirikan pos polisi di timur kampus sebagai efektifitas keamanan.
Sementara Kapolsek Kamal, AKP. Sudaryanto merespon baik dengan kepedulian Kader PMII komisariat Unversitas Trunojoyo Madura (UTM) untuk menjaga stabilitas keamanan di sekitar Unversitas Trunojoyo Madura.
“Kami Sudah melakukan menimalisir tindakan kriminalisasi, seperti menyebarkan pamflet himbauan kepada masyarakat dan Mahasiswa, agar lebih berhati – hati. Dan semoga hadirnya kerja sama ini membawa situasi lebih nyaman” ujarnya.
Sementara itu, tuntutan yang disampaikan peserta audensi, kepada pihak Kapolsek. AKP. Sudaryanto menerima dengan menandatangani Hitam di atas putih. (sfn)
