Pati, (regamedianews.com) – Monitoring Pelayanan KB MOW, Pelayanan KB IUD, Pelayanan KB Implan dan Pelayanan IVA Dalam rangka TMKK (TNI MANUNGGAL KB KESEHATAN) berlangsung di Rumah sakit Islam Jln.Pati -Tayu Km.18.Waturoyo Margoyoso Pati, kurang lebih 260 pasien mengikuti kegiatan tersebut, Rabu (12/09/2018).
Hadir dalam acara tersebut Kasdim 0718/Pati (Mayor Inf Much. Sholikin, S.Ag, MSi), Dr.Muhammad Nadzirin (Direktur Rsi Pati), Mayor May Setyanto (Pabanda bhakti Kodam IV/Diponegoro), Mayor Ckm Tri wiryanto (Kasikesprev), Yugo Joko Lelono (Kabid Dalduk PLKB).
Baca juga “SATO IWEN” Ikuti Perlombaan Ternak Itik Tingkat Provinsi Jawa Tengah
Selain itu turut hadir, Ketua Dharma wanita Kabupaten Pati, Ketua Persit Kartika Chandra kirana Cabang XXXIX Dim 0718/ Pati, Endang P.R BP3AKB Jateng, Tiwi setyawati BP3AKB Jateng, Arto BPKBN Provinsi Jateng, Rusli.M BP3AKB Jateng,PNS Siti musrida ( Sterdam), Muspika Kecamatan margoyoso.
Pantauan regamedianews.com dilokasi, setelah melaksanakan monitoring di rumah sakit islam, selanjutnya tim penilai menuju Desa Sonean, Kecamatan Margoyoso dan memasuki tempat penilaian TMKK di Dukuh Kedung Panjang.
Dalam Hal ini, sesuai dengan program pemerintah tentang peningkatan KB Kesehatan, BKKBN bekerja sama dengan TNI serta menjadikan mitra kerja, karena dengan bekerja sama dengan TNI merupakan mitra kerja yang sangat potensial dalam mempercepat pencapaian keberhasilan program.
Adapun maksud dan tujuan Bakti Sosial TNI Manunggal KB-Kesehatan : (1) Sebagai tindak lanjut Nota Kesepahaman antara BKKBN dengan TNI, (2) Percepatan capaian Program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) melalui Bakti Sosial TNI Manunggal KB-Kesehatan (TMKK) untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan Keluarga Sejahtera.
Ke (3) untuk mengatasi permasalahan gizi ganda, yaitu kekurangan gizi seperti wasting (kurus) dan stunting (pendek) pada balita, anemia pada remaja dan ibu hamil serta kelebihan gizi termasuk obesitas baik pada balita maupun orang dewasa.
Ke (4) untuk Perkembangan terakhir pelaksanaan Program KKBPK dan ke (5) sebagai tindak lanjut Instruksi Presiden untuk pembentukan Kampung KB,TNI merupakan mitra kerja yang sangat potensial dalam mempercepat pencapaian keberhasilan program, sehingga dapat menekan angka kelahiran.
Berdasarkan angka kelahiran total (TFR) hasil sementara SDKI tahun 2017 yaitu 2,4, dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) sebesar 1,49% per tahun pada periode tahun 2000-2010 menjadi 1,38% per tahun pada kurun tahun 2010-2015, lalu menjadi 1,19% per tahun pada periode tahun 2015-2010, CPR modern sebesar 57,9% dari target seharusnya sebesar 62,5%, unmet need (kebutuhan pelayanan KB yang tidak terpenuhi) sebesar 11,4%,Sekitar 37% (hampir 9 juta) anak balita mengalami stunting (Riskesdes 2013) dan Indonesia adalah negara dengan prevalensi stunting ke 5 terbesar.
Komitmen TNI yang sangat kuat dalam mendukung program KKBPK sampai dengan saat ini dirasakan pada beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh BKKBN,Kampung KB merupakan salah satu upaya untuk mendekatkan pelayanan Program KKBPK bersama Kementerian/Dinas terkait dalam membangun kampung.
Sasaran Kampung KB utamanya adalah penduduk yang tinggal di wilayah miskin, padat penduduk, kurang memiliki akses kesehatan, terpencil, pesisir, kumuh dan kesertaan ber-KB nya masih rendah. Melalui Kampung KB diharapkan Program KKBPK bergema kembali dan dapat menjangkau masyarakat, terutama yang berada di desa-desa, dusun-dusun, dan kampung-kampung di seluruh Indonesia. BKKBN juga memiliki program prioritas nasional yaitu Kampung KB berdasarkan data hingga Januari 2018 telah terbentuk di 7.666 desa/kelurahan.
Baca juga 723 Pendekar Silat Berebut Piala Championship Cup Kapolres Bangkalan
Pada tahun 2018 akan dicanangkan 6.727 Kampung KB, dengan adanya pemaduan dan integrasi kegiatan yang sinergis dengan TNI dan lintas sektor lain, baik lembaga eksekutif dan legislatif daerah, LSM, sektor swasta serta tokoh agama dan masyarakat, maka dapat memperkuat kembali program KKBPK di lapangan.
Harapannya kegiatan Bakti Sosial TNI Manunggal KB-Kesehatan ini dapat membantu meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia (1000 Hari Pertama Kehidupan/PHK), menurunkan laju pertumbuhan penduduk, menurunkan angka kelahiran total (TFR) per WUS (15-49 tahun), meningkatkan pemakaian kontrasepsi terutama Metoda Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), menurunkan kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need), menurunkan angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (ASFR 15-19 tahun), terintegrasinya dan terimplementasinya pelaksanaan Kampung KB bersama Pemangku Kepentingan dan mitra kerja terkait, meningkatnya jumlah kesertaan ber-KB pada kelompok Tribina (Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga Lansia), dan meningkatkan Generasi Berencana (GenRe) seperti yang terlihat di kampung KB Desa Sonean Dukuh Kedung panjang kecamatan Margoyoso kabupaten Pati. (pn/ ipl)