Opini  

Teori Generalisasi Dalam Hukum Pidana

Pimpinan Redaksi Rega Media News (H. Abd. Razak, SH. MH)

Teori Generalisasi dalam mencari sebab (causa) melihat dan menilai faktor secara wajar dan menurut akal serta pengalaman pada umumnya, mencari faktor penyebab tidak dicari setelah peristiwa terjadi, melainkan melihat secara umum secara akal dan kewajaran manusia dengan demikian maka timbul teori antara lain Teori Adequat subjektif.

Teori Adequat objektif dan Teori Adequate menurut Traeger, penulis sedikit akan mengurai Teori Adequat Subjektif dipelopori oleh J. Von Kries, bahwa yang menjadi sebab dari rangkaian faktor berhubungan dengan terwujudnya delik hanya satu sebab saja yang dapat diterima, yakni sebelumnya telah diketahui oleh pembuat.

Baca juga Teori Individualisasi Dalam Hukum Pidana Oleh Pimred Rega Media H. Abd. Razak, SH. MH

Misal A mengetahui bahwa B mengidap penyakit jantung dan akan menyebabkan kematian bila dipukul atau dikejutkan. Maka akan berakibat A akan mati, maka perbuatan mengejutkan itu dikatakan penyebab.

Rumelin dengan teori adequat objektif-nachtraglicher prognose menyatakan, yang menjadi sebab atau akibat ialah faktor objektif ditentukan oleh faktor-faktor berkaitan dengan terwujudnya delik, setelah delik terjadi atau dengan kata lain causa dari suatu akibat terletak pada faktor objektif yang dapat dipikirkan untuk menimbulkan akibat.

Baca juga Teori Kausalitas Dalam Hukum Pidana

Diperjelas lagi oleh Traeger dengan teori Adequate menyatakan, akibat delik haruslah in het algemeen voorzienbaar artinya pada umumnya dapat disadari sebagai sesuatu yang mungkin sekali terjadi. Van Bemmelen dengan komentarnya, bahwa yang dimaksud dengan in het algemeen voorzienbaar ialah een hoge mate van waarschijkheid, artinya disadari sebagai sesuatu yang sangat mungkin dapat terjadi.

Penulis:
Pimpinan Redaksi Regamedianews
(H. Abd. Razak, SH.MH)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *