Lumajang, (regamedianews.com) – Begal adalah permasalahan kiriminalitas yang sangat meresahkan masyarakat. Ketakutan terhadap begal membuat resah masyarakat Lumajang menindaklanjuti hal tersebut. Kapolres setempat bersama Tim Cobra melakukan patroli dan pemetaan di sepanjang jalur JLT (Jalur Lintas Timur) dari ujung ke ujung sepanjang sekitar 5 km dengan berjalan perlahan.
Kapolres Lumajang AKBP M. Arsal Sahban mengatakan, penyisiran dari mulai JLT utara sampai JLT selatan, serta pinggirannya dilakukan untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat, dan menekan pergerakan pelaku kejahatan.
Selanjutnya tim ke lokasi yang ditengarai tempat pelaku mengintai korban, yaitu di tempat billiard serta di warung dekat jembatan.
Baca juga Resahkan Masyarakat, Maling Hp dan Laptop Ini Dibekuk Tim Cobra
“Beberapa titik tersebut dapat menjadi fasilitas bagi para pelaku begal untuk mengincar target dan memantau situasi keadaan. Setelah target sudah teridentifikasi dan situasi jalan yang sepi, pelaku begal bergerak melakukan eksekusi terhadap target yang sudah dipilih. Jika korban melawan, para pelaku tidak segan untuk melukai para korbannya”, ungkapnya, Jum’at (21/06/2019).
JLT ini, lanjut Arsal, lokasi ditengarai rawan begal. Banyak info yang masuk sehingga ia harus melakukan langkah khusus, agar wilayah tersebut aman. Tim cobra akan terus bergelombang berpatroli di wilayah ini. Untuk cobra preventif ini akan dipimpin oleh Kasat Sabhara AKP Jauhar Ma’arif.
Baca juga Ngefans, Firlan Bocah Asal Jawa Tengah: Tim Cobra Seperti Batman
“Diharapkan dengan adanya patroli rutin yang dilakukan di daerah rawan akan sangat berpengaruh bagi keamanan wilayah hukum Polres Lumajang. Masyarakat akan merasa aman dan nyaman melihat kehadiran polisi, dan bagi para pelaku kejahatan tentunya tidak ada celah maupun kesempatan untuk melakukan aksinya”, ucapnya.
Sementara Kasat Sabhara Polres Lumajang, AKP Jauhar Ma’arif mengungkapkan, ia memiliki anggota cukup banyak, akan ia lakukan patroli bergelombang untuk mengamankan wilayah ini.
“Setelah melakukan pemetaan, saya cukup memiliki informasi dimana pelaku melakukan pemantauan sebelum melancarkan aksinya. Namun saya tetap butuh info masyarakat untuk kejadian menonjol disekitaran JLT”, ungkap Jauhar. (har)