Blitar, (regamedianews.com) – Pemerintah Kabupaten Blitar menyambut positif dengan adanya Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-105 di wilayah Kodim 0808/Blitar. Program tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Blitar dengan kehadiran program ini dan desa lebih cepat dalam melaksanakan pembangunan ini.
“Masyarakat bersyukur tahun ini karna program TMMD Ke-105, masuk Kabupaten Blitar lagi, yakni di Desa Karangbendo Kecamatan Ponggok”, kata Bupati Blitar, Drs. H. Rijanto, MM, usai pelaksanaan upacara Pembukaan TMMD Ke-105, Kamis (11/07/2019).
Bupati Blitar juga menyampaikan, pelaksanaan TMMD di Desa Karangbendo ada beberapa titik, antara lain pembenahan jalan, jembatan, rehab musholla, masjid, pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) sebanyak 15 unit dan jamban keluarga, juga ada kegiatan non fisik yang bersifat sosialisasi, penyuluhan kepada masyarakat baik dari BNN maupun dari dinas terkait.
“Desa Karangbendo berbatasan dengan Perhutani dan kali lahar, jika dibandingkan dengan desa lain memang agak tertinggal. Oleh karena itu, Desa Karangbendo diusulkan agar mendapatkan prioritas dalam program TMMD ini”, ungkap Bupati.
Sementara itu, Komandan Kodim 0808/Blitar Letkol Inf Kris Bianto mengatakan, Program TMMD ke-105 di wilayah Kodim 0808/Blitar, pihaknya menerjunkan 150 orang dari TNI, juga Polri dan Pemda. “Kami menargetkan dalam waktu 30 hari harus sudah selesai”, ungkap Letkol Inf Kris Bianto ketika ditemui regamedianews.com.
Lebih Lanjut, Komandan Kodim 0808/Blitar mengatakan, untuk sasaran kegiatan fisik kita membangun salah satunya yakni membangun jembatan plat besi 24 meter, pembangunan gedung rehab masjid sebanyak 2 unit, Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) 15 unit, juga peningkatan jalan 2.7 km.
“Sasaran untuk kegiatan non fisik, yakni penyuluhan, wawasan kebangsaan, sosialisasi pelayanan kependudukan, sosialisasi dan perkembangan data kependudukan, penyuluhan dan pelayanan KB, penyuluhan pertanian, penyuluhan budidaya sosialisasi perlindunngan keamanan masyarakat, sosialisasi terkait bahaya narkoba, sosialisasi budidaya ikan dan pengolahan makanan, serta sosialisasi hum industri masyarakat kecil”, terangnya. (mst)