Daerah  

Tiga Orang PDP Satu Keluarga Di Bangkalan Meninggal Dunia

Tim gugus tugas Covid-19 terlihat tengah melakukan penyemprotan disinfektan.

Bangkalan || Rega Media News

Kasus Covid-19 di Kecamatan Kota Bangkalan menempati angka tertinggi di Kabupaten Bangkalan, Madura. Sampai Hari Selasa (16/6/2020), tercatat 46 orang terkonfirmasi positif dengan rincian 36 orang dalam perawatan dan 10 orang meninggal dunia.

Bahkan, seorang Pasien Dalan Pengawasan (PDP) asal Kelurahan Pejagan meninggal dunia, Rabu, (17/6) malam menyusuli dua saudaranya yang sebelumnya juga meninggal dunia dalam status PDP dan terkonfirmasi positif berdasarkan hasil swab.

“Dari keluarga ketiga almarhum, saat ini masih terdapat seorang terindikasi swab positif sedang di rawat di RS PHC Surabaya dan seorang lagi diisolasi di RSA,” kata Gugus Tugas Covid-19 Bangkalan Agus Zein, Rabu (17/6/20).

Selain itu kata Agus, delapan anggota keluarga lainnya sedang menunggu hasil swab dan sedang isolasi mandiri di rumahnya.

“Kronologi kasus keluarga ini berawal dari pasien positif ke-31 inisial SR. Sebelum dinyatakan positif SR dirawat oleh tantenya M (PDP meninggal 5/6/2020) yang hasil swabnya positif keluar dua hari kemudian,” tambahnya.

Kasus berlanjut pada DP adik dari almarhum M meninggal tanggal 14/6/2020 sedangkan suaminya status PDP saat ini sedang dirawat di RS PHC Surabaya. Sementara itu suami dari SR juga terindikasi positif hasil swab dan sedang menjalani isolasi di balai diklat Bangkalan dalam status OTG.

“Hari ini Rabu (17/6/2020) telah meninggal saudara dari almarhum M dan DP yaitu HM saat menjalani perawatan di RS PHC Surabaya,” tandasnya.

Merespon kasus sekeluarga ini, Tim Gugus Tugas Kecamatan Bangkalan termasuk didalamnya Babinkamtibmas Polres Bangkalan dan Babinsa Kodim 0829 Bangkalan, beserta Jajaran Kelurahan Pejagan dibantu berbagai elemen masyarakat melakukan tracing untuk mencari tahu warga yang kontak langsung ketika melayat dan tahlilan di rumah duka. Hasilnya akan ditindaklanjuti dengan pelaksanaan rapid tes massal.

“Saat ini warga juga telah menutup akses secara mandiri jalan menuju area rumah keluarga tersebut sebagai bentuk antisipasi penyebaran penularan Covid-19,” pungkasnya. (sfn/pem)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *