Bangkalan,- Mahasiswa di Desa Martajasah, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, yang sedang mengikuti Abdi Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura (Abdimas UTM) kelompok 32, menggelar nonton bareng (nobar).
Dalam kegiatan nobar tersebut, dilaksanakan di kantor Balai Desa Martajasah, oleh warga dan perangkat desa setempat, serta seluruh anggota Abdimas UTM, Minggu (15/01/2023) kemarin.
Film yang ditonton tersebut “Finding Nemo” merupakan film animasi komputer Amerika tahun 2003, yang memiliki nuansa komedi petualangan. Film ini diproduksi oleh Pixar Animation Studios dan dirilis Walt Disnery Picture dengan durasi 104 menit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Film Finding Nemo, juga salah satu film yang mendapat pengakuan universal, memenangkan Academy Award untuk Best Animated fitur, dan dinominasikan dalam tiga kategori termasuk Best Original Screenplay.
Dalam film Finding Nemo, terdapat nilai-nilai moral yang bermanfaat bagi anak-anak usia dasar, serta dapat dijadikan contoh untuk mengamalkan nilai-nilai moral.
Saat ini, pembentukan karakter pada anak-anak usia tingkat dasar di kota, maupun di desa sangat diperlukan. Hal tersebut bertujuan sebagai pembelajaran dasar, sekaligus protect self bagi anak-anak dalam pertumbuhannya.
Menurut Amira Fahada salah satu anggota Abdimas UTM mengatakan, nilai-nilai moral yang terdapat dalam Film Finding Nemo diantaranya, kasih sayang orang tua kepada anaknya dan patuh terhadap orang tua.
“Selain itu, bersungguh-sungguh dalam berusaha, tolong menolong antar sesama, saling percaya pada teman, sahabat maupun keluarga dan jangan pernah malu untuk meminta maaf,” ujar Amira.
Sebagai implementasi nilai moral yang terkandung dalam film Finding Nemo tersebut, pihaknya juga melakukan sesi tanya jawab dan review berhadiah.
“Dalam sesi itu, anak-anak Desa Martajasah mampu menjawab dengan lugas dan percaya diri,” ungkap Amira.
Melalui kegiatan tersebut, pihaknya berharap Kelompok 32 Abdimas UTM dapat memberikan sebuah pengabdian, dalam bentuk nyata bagi anak-anak Desa Martajasah, melalui media film dan menjadi contoh.
“Serta nantinya, kami harap dapat berimpact besar dalam pembentukan karakter anak di Desa Martajasah, melalui hal sesederhana seperti film,” pungkas Amira.
