Sampang,- Video viral pria mengaku sebagai bandar narkoba jenis sabu, akhirnya berhasil diamankan Polsek Banyuates, jajaran Polres Sampang, Madura, Jawa Timur.
Tidak hanya itu, polisi juga mengamankan pria yang merekam percakapan pria mengaku sebagai bandar sabu, sembari mengendarai sepeda motor.
Usut punya usut, pria mengaku bandar sabu tersebut berinisial AF, asal warga Desa Banyuates, Sampang. Sementara perekam AF berinisial AD, juga warga Desa Banyuates.
Kasi Humas Polres Sampang Ipda Dody Darmawan mengatakan, video viral tersebut diunggah pada Jum’at (13/01/2023) lalu, sekira pukul 23:00 wib.
“Video itu direkam AD, setelah AF menerima pesan suara wahtsapp dari temannya, karena AF dituduh sebagai informan dan pengguna narkoba,” terang Dody, Rabu (18/01).
Dalam video viralnya, kata Dody, AF mengatakan, agar disampaikan kepada semua Polsek, Polsek Ketapang, Polsek Robatal, Rabesan, Sampang, Bangkalan sampai terminal Bangkalan.
“Bahwa dirinya sebagai bandar sabu kiloan, dan tidak menerima pembelian sabu graman,” ujar perwira berpangkat satu balok emas dipundaknya.
Sementara, menurut Kapolsek Banyuates Iptu Rizky Akbar, sebelumnya telah menerima laporan atas video viral tersebut, dan memerintahkan anggotanya melakukan penyelidikan.
“Berkat sinergitas dengan tokoh masyarakat, AF dan AD diamankan. Bahkan, AF tidak menampik jika video viral tersebut adalah dirinya,” ungkap Rizky.
Selain diinterogasi, imbuh Rizky, keduanya dilakukan tes urine dan hasilnya dinyatakan negatif dari zat Methamfetamin. Kendati demikian, mereka juga membuat video klarifikasi permintaan maaf.
“AF dan AD mengaku menyesal atas dampak video viralnya, serta meminta maaf kepada Polres Sampang dan masyarakat,” pungkas pria lulusan Akpol ini.
Kasi Humas Polres Sampang Ipda Dody Darmawan menambahkan, dalam hal itu, Polsek Banyuates melakukan Restorative Justice, terhadap AF dan AD.
“Atas kejadian ini, kami imbau masyarakat Sampang bijak dan beretika dalam bermedia sosial, tidak berkata kasar, provokatif ataupun sara yang dapat mengganggu Kamtibmas,” imbaunya.