Daerah  

Lapas Narkotika Pamekasan Tanggapi Isu Napi Berenang di Pantai

Caption: konferensi pers, Lapas Narkotika Pamekasan benerkan fakta isu foto viral napi berenang di Pantai Jumiang, (dok. regamedianews).

Pamekasan,- Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan Jawa Timur, tanggapi viralnya isu narapidana (napi) yang berenang, di wisata pantai Jumiang.

Dampak viralnya isu berupa foto tersebut, membuat spekulasi dan kekhawatiran ditengah publik (masyarakat).

Menyikapi hal itu, Syaiful Bahri ketua tim Humas Lapas Narkotika setempat mengatakan, foto tersebut sudah lama terjadi sejak tahun lalu.

“Tempatnya pada tanggal 14 Juni 2023 silam,” ujar Syaiful dalam press conferencenya, Kamis (26/09/2024).

Ia menjelaskan, saat itu para napi sudah mendapatkan izin kerja di luar, yaitu mencari batu krikil putih di pantai tersebut.

“Setelah selesai mencari batu krikil, kemudian para napi mandi di pantai untuk membersihkan diri,” ungkapnya.

Lanjut Syaiful menegaskan, mereka semuanya para warga binaan (napi) yang statusnya sudah memiliki SK Asimilasi.

“Jadi yang ada di foto tersebut sudah mendapatkan surat izin SK, dan rekomendasi resmi dari pusat dan Kanwil Kemenkumham Jatim,” terangnya.

Jadi, kata Syaiful, pihaknya menegaskan bahwa kejadian itu sudah lama dan pejabatnya juga sudah pindah semua.

“Mereka semua yang kerja di luar Lapas sudah mendapatkan izin resmi sesuai SOP. Juga mendapatkan pengawalan ketat dari kami,” tandasnya.

Sementara itu. Kalapas Narkotika Pamekasan Yhoga Aditya Ruswanto menegaskan, pihaknya saat ini tengah melakukan investigasi internal.

“Kami menelusuri kebenaran informasi yang beredar,” ucapnya kepada awak media.

Tentunya, ungkap Yhoga, pihaknya keberatan dengan munculnya pemberitaan itu tanpa konfirmasi terlebih dahulu.

Menurutnya, pemberitaan itu terkesan mendiskreditkan Lapas, dan pihaknya tidak akan tinggal diam atas pemberitaan tersebut.

“Kami menjamin bahwa semua langkah yang diambil sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku,” tegasnya.

Yhoga menekankan, pentingnya untuk tidak terburu-buru menarik kesimpulan sebelum semua fakta terungkap.

Ia meminta masyarakat untuk tetap tenang dan menunggu hasil investigasi resmi yang sedang berlangsung.

“Kami bekerja sama dengan pihak berwenang lainnya untuk memastikan bahwa kebenaran dapat terungkap,” tandasnya.

Pihaknya juga mengajak semua pihak untuk bersikap bijak, khususnya dalam menyebarkan informasi yang bisa memperkeruh situasi.

“Pers conference ini, diharapkan dapat meredam keresahan publik dan menjadi langkah awal, dalam mengatasi polemik yang muncul akibat berita viral tersebut,” pungkasnya.