Berkat Program TEKAD, Desa Inegena Siap Ekspor Produk Kemiri

- Jurnalis

Kamis, 19 Desember 2024 - 17:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Caption: produk kemiri Desa Inegena.

Caption: produk kemiri Desa Inegena.

Ngada NTT,- Desa Inegena, yang terletak di Kecamatan Bajawa Utara, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur, kini menjadi contoh sukses pelaksanaan Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD). Dengan memanfaatkan potensi unggulan berupa komoditas kemiri, unit usaha yang kelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) “Maju Bersama” ini siap menembus pasar ekspor internasional.

Koordinator Program TEKAD Kabupaten Ngada, Antonius Silvester menjelaskan kesuksesan Desa Inegena tidak terlepas dari dukungan besar yang diberikan melalui Program TEKAD.

Pada tahun 2022, Desa Inegena menerima dana sebesar Rp 100 juta untuk kegiatan Demonstrasi Plot (Demplot) pengolahan kemiri menjadi minyak kemiri. Dana tersebut dimanfaatkan untuk pengadaan mesin pemecah kemiri, freezer, mesin pemeras minyak, dan botol kemasan.

“Bantuan ini menjadi langkah awal yang mendorong masyarakat desa untuk lebih percaya diri dalam mengolah dan memasarkan produk mereka,” ujarnya, Kamis (19/12/2024).

Melihat prospek dan potensi besar yang dimiliki desa, pada tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Ngada memberikan dukungan tambahan berupa mesin pemecah kemiri, oven, dan kulkas.

Selain itu, Program TEKAD juga mengalokasikan dana sebesar Rp 260 juta untuk pembangunan Solar Dome Dryer, pembelian freezer, dan mesin vacuum sealer. Semua fasilitas ini mendukung peningkatan kapasitas produksi dan kualitas produk desa.

Baca Juga :  Anggaran Program BSPS Tumpah, 900 RTLH di Bangkalan Bakal Disulap

Pada tahun 2024, Desa Inegena menjalin kerja sama strategis dengan PT Agradaya dan memanfaatkan dana CSR dari PT Pelindo II sebesar Rp 149.766.600 untuk membangun rumah produksi Solar Dome Dryer.

“Saat ini, progres pembangunan telah mencapai 40%, yang menunjukkan semangat kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak dalam mendukung pengembangan ekonomi desa,” jelas Antonius.

Keberhasilan Desa Inegena juga berkat penerapan model Perencanaan Partisipatif Pembangunan Ekonomi Kampung (P3EK), yang terintegrasi dengan mekanisme reguler Perencanaan Pembangunan Desa (PPD) yang memutuskan untuk mengembangkan produk kemiri menjadi potensi lokal desa.

Model ini juga melibatkan masyarakat secara aktif dalam merencanakan dan mengelola pembangunan ekonomi desa.

Bagi masyarakat Desa Inegena, Budidaya komoditas Kemiri juga memberikan dampak nyata. BUMDes “Maju Bersama” dan unit-unit usahanya membuka banyak peluang kerja bagi warga desa. Selain itu Masyarakat dapat menjual kemiri langsung ke BUMDes dengan harga yang lebih menguntungkan.

Kini selain memproduksi kemiri bulat dan minyak kemiri, Desa Inegena juga memanfaatkan limbah cangkang kemiri menjadi briket. Inovasi ini dikembangkan melalui Program Kampus Merdeka dengan dukungan mahasiswa magang dari PT Agradaya.

Baca Juga :  KPUD Membenarkan Terima Surat Rekomendasi Dugaan Pelanggaran Kampanye Ketua DPRD Sampang

Desa juga mulai mengembangkan produk turunan seperti minyak kemiri beraroma untuk hair tonic, yang memiliki potensi pasar besar.

Untuk pemasaran, Desa Inegena menjalin kerja sama dengan PT Agradaya sebagai off-taker kemiri dengan target ekspor. Langkah ini memperkuat posisi Desa Inegena dalam rantai nilai global, membuka akses ke pasar internasional, dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Atas berbagai pencapaiannya, Desa Inegena dinobatkan sebagai Desa Program TEKAD Terbaik Tingkat Nasional pada tahun 2024.

Untuk diketahui, Program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) adalah program kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD) yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa (PEID)  Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Program TEKAD bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi rumah tangga perdesaan melalui pengembangan mata pencaharian atau usaha ekonomi produktif yang berkelanjutan di 25 Kabupaten yang ada di 9 Provinsi yaitu Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua, Papua Selatan, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

Berita Terkait

Wabup Sumenep: Kerukunan Umat Kunci Utama Pembangunan
Malam Tahun Baru di Sampang Dilarang “Ugal-Ugalan”
Gebrakan Bupati Sampang, Sulap Jalan Desa Berstandar Nasional
Personel Gabungan Sapu Bersih Barang Terlarang di Lapas Narkotika Pamekasan
PLN UP3 Madura Pastikan Keandalan Listrik Selama Natal
Sambut Nataru, Rutan Sampang Sterilkan Kamar Hunian
Legislatif Sentil Pelayanan Puskesmas Camplong
Pajak Tak Sesuai Fakta, Wabup Bangkalan Sidak Rumah Makan

Berita Terkait

Minggu, 28 Desember 2025 - 13:08 WIB

Wabup Sumenep: Kerukunan Umat Kunci Utama Pembangunan

Minggu, 28 Desember 2025 - 10:26 WIB

Malam Tahun Baru di Sampang Dilarang “Ugal-Ugalan”

Jumat, 26 Desember 2025 - 11:59 WIB

Gebrakan Bupati Sampang, Sulap Jalan Desa Berstandar Nasional

Jumat, 26 Desember 2025 - 08:08 WIB

Personel Gabungan Sapu Bersih Barang Terlarang di Lapas Narkotika Pamekasan

Kamis, 25 Desember 2025 - 16:26 WIB

Sambut Nataru, Rutan Sampang Sterilkan Kamar Hunian

Berita Terbaru

Caption: Wabup Sumenep KH Imam Hasyim, sampaikan sambutan dalam acara safari kerukunan di Aula Bappeda, (sumber foto: Sumenep.go.id).

Daerah

Wabup Sumenep: Kerukunan Umat Kunci Utama Pembangunan

Minggu, 28 Des 2025 - 13:08 WIB

Caption: Plh Kasi Humas Polres Sampang, AKP Eko Puji Waluyo, saat diwawancara awak media di ruang kerjanya, (dok. Harry, Rega Media).

Daerah

Malam Tahun Baru di Sampang Dilarang “Ugal-Ugalan”

Minggu, 28 Des 2025 - 10:26 WIB