Sampang, (regamedianews.com) – Tragedi pembakaran bendera kalimat tauhid yang dilakukan oleh oknum Banser di Kota Garut dan viral di media sosial (medsos), nampaknya menjadi kecaman serius bagi beberapa kalangan ummat muslim di Madura.
Salah satunya di Kota Sampang, menyikapi dan menanggapi adanya hal tersebut, puluhan ulama’ dan para santri menggelar aksi damai dengan tema aksi bela kalimat tauhid yang digelar di jantung kota Bahari, tepatnya di area Monument Sampang, Kamis (01/11/2018).
Pantauan regamedianews dilokasi, banyak para santri membawa bendera putih dan hitam yang bertuliskan kalimat tauhid, sebagian di antara mereka juga mengenakan ikat kepala dan topi bertuliskan kalimat serupa.
Disela aksi damai, Ketua aksi damai Kiai Faurok Alawi menyampaikan, bahwa aksi damai ini dilakukan agar kejadian seperti pembakaran bendera kalimat tauhid oleh oknum banser di Garut tidak terulang kembali.
“Selain itu kami selaku penanggung jawab menyampaikan, banyak terima kasih kepada aparat kemanan yang telah membantu jalannya aksi damai dengan lancar dan kondusif,” tuturnya.
Kiai Faurok menambahkan, kegiatan aksi damai bela kalimat tauhid tersebut tidak hanya diikuti oleh kalangan ulama’ dan para santri di Sampang, melainkan juga diikuti oleh ulama’ serta santri dari Kabupaten Pamekasan dan Sumenep.
“Dalam hal ini, kami mengecam keras atas pembakaran bendera tauhid yang dilakukan oleh oknum banser di Garut. Aksi damai pertama kali ini di ikuti oleh beberapa ulama serta santri dari Pamekasan dan Sumenep,” terangnya. (adi/har)