Revitalisasi Pelabuhan Kamal, Ilmuan Gelar Focus Group Discusion, Hasilkan Gagasan Pariwisata

- Jurnalis

Selasa, 27 November 2018 - 18:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suasana acara Focus Group Discusion dan Foto Rektor I Bidang Akademik Dr. Deni Setya Bagus Yuherawan S.H., M.S,. Saat di wawancarai oleh reporter regamedia

Suasana acara Focus Group Discusion dan Foto Rektor I Bidang Akademik Dr. Deni Setya Bagus Yuherawan S.H., M.S,. Saat di wawancarai oleh reporter regamedia

Bangkalan, (regamedianews.com) – Polemik Pelabuhan Ujung-Kamal yang di kabarkan terancam  ditutup, Karena masyarakat pasti akan lebih memilih menggunakan Jembatan Suramadu karena lebih efisien baik waktu maupun biaya.

Apalagi Pasca jembatan Suramadu gratis, tidak hanya berdampak melemahnya perekonomian Ujung-Kamal, malainkan kolega perusahaan PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyebarangan (ASDP) di sekitar luar Madura ikut menurun.

Sebelumnya, pasca di bebaskan tol jembatan Suramadu, pemerintah Kabupaten Bangkalan mencanangkan pelabuhan Kamal menjadi kawasan wisata.

Sehingg Polemik pelabuhan kamal itu menjadi perhatian serius bagi kalangan ilmuan Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Kalangan ilmuan tersebut mengadakan Focus Group Discusion (FGD) di Gedung rektorat lantai 4 Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Selasa (27/11/2018).

Menurut Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas Trunojoyo Madura, Dr. Deni Setya Bagus Yuherawan S.H., M.S,. mengatakan Dasar pemikiran pelabuhan penyebrangan kamal adalah pintu masuk dan keluar madura -surabaya. Dan pelabuhan ini sangat melegenda, sejarah Pelabuhan ini betul-betul sudah berakar pada kehidupan masyarakat Madura.

Baca juga Polemik Pelabuhan Kamal Terancam di Tutup

“Persoalan menjadi timbul dengan adanya jembatan Suramadu yang diresmikan pada tahun 2009, yang akhirnya terakhir diikuti dengan kebijakan penurunan serta pembebasan biaya jembatan Suramadu, karna memang pembebasan itu ibarat pedang bermata ganda baik berdampak positif maupun dampak negatif,” tuturnya.

Dampak positifnya barangkali untuk daerah dan masyarakat di luar kamal, tapi dampak negatif itu dirasakan oleh masyarakat Kamal, sebab dengan pembebasan itu, Otomatis penyeberangan Ferry semakin sepi, selain dampak dari itu, pasti usaha ekonomi produktif masyarakat kamal yang dulu sangat bergantung pada keberadaan penyeberangan Kamal-Surabaya juga akan menjadi sepi.

“Sehingga saya katakan kawasan kamal itu sudah menjadi kawasan yang tidak produktif, bisa dikatakan menjadi daerah mati, itu semua sudah pasti. bahkan kapal pun kemarin sebelum nol rupiah, kapal beroprasi 3 atau dua kapal, setelah itu bisa jadi sekarang hanya tinggal satu atau dua kapal,” tandasnya.

Baca Juga :  Rektor UTM Dorong Kampus Mandiri Jadi Atensi Visi Misi Bakal Calon Rektor

Oleh karna itu, Kita menginginkan suatu konsep bagaimana merevitalisasi pelabuhan Kamal. bukan berarti kita menggreat pelabuhan kamal sesuatu hal yang baru. Namun pelabuhan kamal dari dulu merupakan daerah yang sangat vital.

“Dengan adanya FGD ini, kita menginginkan adanya gagasan cerdas yang aplikatif, tentang bagaimana merevitalisasi kembali pelabuhan Kamal dengan dukungan masif oleh semua pemangku kepentingan,” ucapnya.

Aspek yang kita kaji, Kata Deni, tidak hanya aspek ekonomi, aspek sosial budaya, pendidikan. namun kita kaji secara komprehensif sehingga nanti menjadi dokumen kajian yang komprehensif. Sehingga pelabuhan Kamal dikerjakan secara bersama-sama secara masif dalam kurun waktu yang singkat, menengah dan jangka panjang.

“Memang kita fokus pada pelabuhan kamal, karna memang pelabuhan kamal daerah yang terdampak langsung adanya jembatan Suramadu dengan pembebasan tol,” terangnya.

Untuk itulah, lanjutnya, bukan lantas kita menganaktirikan daerah lain, apabila pelabuhan Kamal nanti semakin hidup pasti daerah lain seperti yang dahulu lagi juga akan hidup. dan kehidupan dari pelabuhan kamal yang semakin maju, maka juga akan berdampak pada daerah lainnya.

Baca juga Pasca Suramadu Gratis, Penumpang Pelabuhan Kamal Sepi Seperti Biasa

“Tujuan sebenarnya revitalisasi pelabuhan kamal ini Bagaimana semakin tumbuh berkembang usaha-usaha ekonomi kreatif yang produktif di wilayah kamal. semakin tumbuh berkembangnya kegiatan sosial dan budaya di wilayah Kamal. dan semuanya itu dengan prinsip berbasis potensi lokal masyarakat,” jelasnya.

Baca Juga :  Perjalanan Inspiratif Prof Safi’ Menuju Guru Besar di Universitas Trunojoyo Madura

Sehingga revitalisasi ini, tidak meminggirkan peran serta masyarakat, tetapi tetap menghormati para investasi yang ingin masuk, namun untuk hal-hal tertentu, yang masyarakat dapat melakukannya, maka harus bertumpu pada kemandirian potensi masyarakat lokal itu sendiri.

“Bahkan kegiatan ekonomi yang nanti akan kita tumbuh kembangkan adalah kegiatan ekonomi yang sudah menjadi kegiatan ekonomi keseharian mereka. Misalnya, pada saat kita berbicara tentang usaha ekonomi produktif yang paling mungkin wisata perahu layar, dengan rute kamal-suramadu, hutan mangrove dan di sela-sela itu pasti akan muncul juga wisata kuliner,” terangnya.

Pihaknya juga berharap bahwa yang paling penting dengan adanya gagasan revitalisasi pelabuhan Kamal ini bisa terkompilasi bersama stekholder dengan baik. karna menurutnya, UTM ini hanya memperoduksi gagasan bagaimana merevitalisasi suatu kawasan tertentu dan hasil dari itu akan di sampaikan kepada pemerintah.

“Jadi inti sebenarnya kita mengumpulkan banyak orang pinter dengan berbagai latar belakang keilmuan datang ke UTM atas dasar niatan untuk berbagi ilmu, dan memang mindset saya itu selalu meminta mereka meluangkan waktu dan tenaganya untuk berfikir untuk masyarakat,” paparnya.

Selain itu, pihaknya juga mengatakan kendala revitalisasi tersebut bahwa karena masyarakat dengan Kita hanya memproduksi gagasan. Dan untuk diimplementasikan mesti harus membutuhkan dukungan-dukungan dana, jadi kendalanya sederhana. Sebenarnya kalau boleh dikatakan hambatan itu adalah pemangku kepentingan, karena tugas pokok dan fungsinya yang enggan untuk berpikir lain.

“Kendalanya bukan kendala financial Tapi kendala utama itu karena kita kebanyakan tidak mau berpikir lebih, dan bertindak lebih, hanya puas dengan apa yang dilakukan secara rutin dengan gaji yang sudah diterima dengan pasti,” pungkasnya.(sfn/har)

Berita Terkait

DPRD Bangkalan: Selamat Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriyah
Dinkes Sampang Sikapi Semrawut UHC RSUD Ketapang
Kakanwil Ditjenpas Jatim Ingatkan Lapas Kerja Profesional
Warga Sampang Antusias Manfaatkan Layanan CKG
BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Agen BRILink Bangkalan
Danrem 084/BJ: TMMD Bantu Pemda Membangun Sampang
Napi Narkotika Pamekasan Dibekali Penyuluhan Hukum
Ormas Madas Sentil Pelayanan RSUD Sampang
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 5 Juni 2025 - 17:37 WIB

DPRD Bangkalan: Selamat Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriyah

Kamis, 5 Juni 2025 - 14:48 WIB

Dinkes Sampang Sikapi Semrawut UHC RSUD Ketapang

Kamis, 5 Juni 2025 - 11:12 WIB

Kakanwil Ditjenpas Jatim Ingatkan Lapas Kerja Profesional

Rabu, 4 Juni 2025 - 15:26 WIB

BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Agen BRILink Bangkalan

Rabu, 4 Juni 2025 - 12:34 WIB

Danrem 084/BJ: TMMD Bantu Pemda Membangun Sampang

Berita Terbaru

Caption: H. Mohammad Fauzan, Chief Eksekutif Officer Rega Media, Madura Travel, Lintas Madura sekaligus Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Sampang (dok. regamedianews).

Opini

Idul Adha, Uswah dan Referensi Muhasabah Diri

Jumat, 6 Jun 2025 - 10:21 WIB

Caption: korban penganiayaan (Veriska Zahratus Shita) didampingi dua kuasa hukumnya saat di Mapolres Sampang, (dok. regamedianews).

Hukum&Kriminal

Pengacara Shita Bakal Seret Kasus Kliennya Ke KPAI

Kamis, 5 Jun 2025 - 21:15 WIB

Caption: pamflet ucapan selamat hari raya Idul Adha 1446 hijriyah dari DPRD Bangkalan, (dok. regamedianews).

Daerah

DPRD Bangkalan: Selamat Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriyah

Kamis, 5 Jun 2025 - 17:37 WIB

Caption: tampak gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ketapang Kabupaten Sampang.

Daerah

Dinkes Sampang Sikapi Semrawut UHC RSUD Ketapang

Kamis, 5 Jun 2025 - 14:48 WIB

Caption: Kepala Kanwil Ditjenpas Jawa Timur (Kadiyono) saat memberikan pengarahan kepada tiga UPT Pemasyarakatan di Pamekasan.

Daerah

Kakanwil Ditjenpas Jatim Ingatkan Lapas Kerja Profesional

Kamis, 5 Jun 2025 - 11:12 WIB