Daerah  

JKN-KIS Kembalikan Senyum Amirah

Amirah Shafa Hadinata (8 th), didampingi kedua orang tuanya.

Pamekasan, (regamedianews.com) – Tidak terbayang bagi keluarga Yusdi Permana Hadinata ketika anaknya Amirah Shafa Hadinata (8 tahun), harus menjalani terapi atas penyakit kelainan pada sistem kekebalan tubuh yang telah dideritanya sejak tahun 2016. Karena penyakitnya itu, kondisi kesehatan Amirah dapat menurun dengan drastis hanya karena terkena debu atau salah mengonsumsi makanan tertentu.

Untuk mengobati penyakitnya, Amirah diharuskan menjalani terapi injeksi obat obatan tertentu secara rutin dalam jangka panjang. Beruntung orang tuanya merupakan masyarakat yang sadar akan pentingnya memiliki jaminan kesehatan. Sehingga Amirah dapat menjalani pengobatan yang dilakukan sejak tahun 2016, tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan.

“Saya bersyukur sekali, Alhamdulillah dengan adanya BPJS Kesehatan ini semua biaya pelayanan kesehatan kepada anak saya sudah tidak keluar biaya”, ujar Yusdi saat ditemui oleh petugas BPJS Kesehatan Kantor Cabang Pamekasan.

Yusdi juga menuturkan, bukan hanya anaknya yang merasakan manfaat adanya program JKN-KIS. “Istri saya juga telah menjalani oprasi kuret sebanyak 2 kali, dan semuanya juga telah ditanggung oleh BPJS Kesehatan, saya merasakan sendiri bahwa BPJS Kesehatan (JKN-KIS) ini sangat bermanfaat”, jelasnya.

Yusdi menganggap prosedur pelayanan bagi peserta JKN-KIS tidak sulit seperti yang dibayangkannya. “Saya mengantar anak saya berobat mulai dari dokter, di Rumah Sakit Pamekasan, hingga dirujuk ke Surabaya tidak pernah mengalami kendala dan sangat mudah, pelayanan yang diberikan kepada kami juga tidak ada bedanya dengan pasien yang lain, semuanya baik. Alhamdulillaah sekarang anak saya sudah lebih sehat, dulu ketika awal berobat berat badan anak saya hanya 8 kg, sekarang sudah normal. Namun dokter masih memperkirakan pengobatan ini akan masih berjalan hingga tahun 2021″, ungkapnya.

Menurut Yusdi, anggapan yang muncul bahwa masyarakat akan rugi ketika mengikuti jaminan kesehatan itu juga sangatlah tidak tepat. “Mengikuti BPJS Kesehatan (JKN-KIS) ini tidak ada ruginya, karena sehat itu mahal. Kalau kita sehat ya biarlah uang yang sudah kita bayarkan ini untuk digunakan berobat yang lain, anggap sebagai sedekah. Jadi kita bayar rutin juga tidak pernah berharap sakit, tetapi kalau nantinya sakit sudah ada yang menjamin”, ucapnya.

Yusdi berharap agar BPJS Kesehatan dapat senantiasa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, agar program JKN-KIS ini dapat semakin memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia. “Pelayanan yang sudah baik ini harapan kami semua agar semakin ditingkatkan”, pungkasnya. (ar/tw/sbd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *