Daerah  

Dana Desa Tahun 2020 di Sampang Capai Rp 233 Miliar, Ini Skema Pencairannya

Kabid Bina Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sampang (Suhanto).

Sampang, (regamedianews.com) – Dana Desa (DD) tahun 2020 di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan. Program Pemerintah Pusat melalui Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia (Kemendes PDTTRI) itu pada 2019 lalu DD di Kabupaten Sampang mencapai Rp. 232.543.589.000.

Namun, pada tahun 2020 ini mengalami kenaikan menjadi Rp. 233.187.661.000. (Dua Ratus Tiga Puluh Tiga Miliar Seratus Delapan Puluh Tujuh Juta Enam Ratus Enam Puluh Satu Ribu Rupiah).

Baca Juga kapolres sampang optimis saka bhayangkara menjadi generasi hebat dan kreatif

Kepala Bidang (Kabid) Bina Pemerintahan Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sampang, H Suhanto mengatakan, Program DD tahun anggaran 2020 mengalami kenaikan menjadi Rp. 233.187.661.000., dan untuk skema pencarian nya dibagi tiga tahap yakni, tahap I sebesar 40 persen, tahap II sebesar 40 persen dan tahap III sebesar 20 persen.

“Kami berharap pada Februari mendatang DD ini bisa direalisasikan. Jadi, pada tahap awal ini tidak lagi menunggu, yang penting sudah di tetapkan di APBDes. Selain itu, jika mereka sudah siap silahkan untuk melakukan pengajuan seperti biasa,” kata Suhanto, Senin (27/01/2020).

Lebih lanjut Suhanto menuturkan, untuk penggunaan DD kedepan desa harus memperhatikan target yang hendak di capai bukan hanya serapan. Jadi, target penggunaan DD bagaimana desa itu sudah bisa merubah status desanya menjadi desa berkembang, maju dan atau mandiri.

Baca Juga bkpsda bangkalan imbau pelamar cpns persiapkan diri mengikuti tes skd

Sesuai dengan harapan Bupati Sampang H Slamet Junaidi, kata Suhanto, target terakhir status desa harus diketahui oleh desa, kalau merasa desanya masih belum berkembang bagaimana desa caranya berkembang.

“Seharusnya DD itu digunakan untuk upaya mengentaskan kemiskinan. Sehingga itu menjadi penentu. Dan kalau cuma selalu berharap tanpa ada target dan hanya sekedar dilaksanakan tanpa ada evaluasi iya hasilnya hanya penyerapan saja akhirnya,” pungkasnya. (adi/har)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *