Sampang, (regamedianews.com) – Setelah sekian puluh tahun, pegaraman area Sampang behasil memecahkan rekor produksi garam sebanyak 450 ribu ton di tahun 2019. Sementara pada tahun 1994 hanya memproduksi 393 ribu ton.
Baca Juga polisi bekuk 7 orang pelaku pencurian termasuk penadahnya
Hal ini dikatakan Direktur Operasional PT Garam Persero, Hartono. Ia menjelaskan, produksi terbanyak berhasil dilakukan dengan cara sistem continue kemudian dirubah ke sitem bet. Menurutnya, jumlah produksi meningkat juga berketergantungan pada iklim .
“Sistem produksi garam dirubah pada tahun 2018, dari SOP produksi yang lama dirubah ke SOP baru, hasilnya produksi garam lebih banyak dan kwalitas bagus, selain itu iklim pada tahun 2019 juga mendukung,” ujar Hartono, Jum’at (31/01/2020).
Hartono mengatakan, dengan bertambahnya jumlah produksi dapat mencegah masuknya garam import. Sebelumnya, garam Madura dibully lantaran kwalitas kurang bagus, jadi setelah sistem produksi dirubah dan kwalitas bagus, saat ini bisa masuk ke industri.
Baca Juga disaksikan menpora ketua koni jatim lantik ketua dan pengurus koni bangkalan
“Bahkan, pada tahun 2019 akhir kita eksport garam ke salah satu industri pupuk di Malaysia. Kemauannya setiap bulan kami mengeksport 400 ton perbulan. Dan ini adalah awal kita masuk ke industri,” ungkap Hartono. (adi/har)