Sampang || Rega Media News
Penangkapan tehadap para pelaku persetubuhan dan pencabulan yang dialami Bunga (nama samaran) gadis dibawah umur, asal Desa Bringin Nunggal, Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, Madura, masih belum tuntas dan menjadi PR Polres Sampang.
Pasalnya, pihak Polres Sampang belum bisa menangkap sisa seluruh pelaku yang berjumlah 5 orang, melainkan hanya berhasil menangkap satu pelaku dan tersisa empat pelaku, yang kini statusnya sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO).
Sebelumnya, jumlah pelaku sebanyak 6 orang, satu diantaranya berinisial FD sudah ditangkap dan telah menjalani sidang serta divonis. Kali ini, Polres Sampang menangkap satu pelaku yakni HN, asal warga Desa Candi Burung, Proppo, Pamekasan.
“Team Opsnal Reskrim telah melakukan penyelidikan lebih lanjut, dan berhasil menangkap pelaku (HN) dirumahnya di Dusun Barat, Desa Candi Burung, Proppo, Pamekasan,” ujar Kapolres Sampang AKBP Abdul Hafidz saat konferensi pers_nya, Kamis (24/9/20).
Hafidz menjelaskan, HN berhasil ditangkap pada Rabu sekitar pukul 02.00 Wib pagi dini hari. Saat ditangkap tidak melakukan perlawanan. Namun, sebelumnya pelaku ini telah melarikan diri ke Kabupaten Malang selama 5 bulan lamanya.
“Saat ditangkap, Team Opsnal Reskrim langsung membawa pelaku (HN) untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut. Jadi, dari ke enam pelaku sudah dua orang yang ditangkap, dan tersisa pelaku lainnya yakni Bahrul, Edde, Diki serta Saiful,” tegasnya.
Lebih lanjut Hafidz mengatakan, dari sisa pelaku yang belum tertangkap sudah ditetapkan sebagai DPO. Mereka adalah pelaku yang ikut serta melakukan persetubuhan dan pencabulan terhadap Bunga (14 th) asal Torjun Sampang.
“Kejadian na’as yang menimpa anak dibawah umur ini terjadi pada bulan Januari 2020 lalu, bermula saat pelaku pertama yakni FD yang kenal melalui media sosial Facebook,” kata orang nomor satu di Mapolres Sampang ini.
Selanjutnya, imbuh Hafidz, korban dijemput oleh salah satu pelaku, dirayu lalu dibawa kerumah kosong dan disetubuhi oleh para pelaku secara bergantian. “Motif pelaku melakukan hal itu karena tergiur kemolekkan tubuh korban dan sering nonton video porno,” pungkasnya. (adi/har)