Jakarta,- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, menekankan pentingnya mengintensifkan langkah-langkah pengendalian inflasi, di tengah situasi ketidakpastian global dan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Hal itu, disampaikan Mendagri Muhammad Tito Karnavian, saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, di Gedung Sasana Bhakti Praja Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2022).
“Melihat situasi global dan juga Natal (dan) Tahun Baru di seluruh dunia termasuk Indonesia, kita justru perlu makin mengintensifkan monitoring dan langkah-langkah kita untuk mengendalikan inflasi secara nasional oleh pemerintah pusat dikoordinir, namun di daerah juga perlu untuk mengendalikan (inflasi) di daerah masing-masing,” tutur Tito.
Dijelaskannya, ketidakpastian global yang salah satunya dipicu oleh ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang berdampak multidimensi, termasuk ekonomi dan keuangan dunia. Apalagi, di belahan bumi bagian utara saat ini tengah dilanda musim dingin, yang mengakibatkan kenaikan permintaan (demand) energi yang memicu kenaikan harga.
“Kenaikan harga di bidang energi itu akan dapat memicu kenaikan-kenaikan harga barang lainnya, energi salah satunya bahan bakar minyak misalnya, dan gas,” jelas Tito.
Selain itu, Tito mengungkapkan, jelang Nataru juga berdampak terhadap potensi adanya inflasi. Hal itu diakibatkan, naiknya permintaan terhadap barang dan jasa.
“Natal dan Tahun Baru akan menaikkan demand, permintaan terhadap barang dan jasa termasuk pangan,” ungkapnya.
Oleh karena itu, ia meminta seluruh pihak terutama Kepala Daerah, tak jenuh dalam melakukan rapat koordinasi dan langkah-langkah pengendalian laju inflasi. Sebab menurutnya inflasi bersifat dinamis, bergantung pada situasi geopolitik dan keadaan ekonomi global.
“Jangan kita bosan, jangan kita merasa jenuh dengan rapat koordinasi kali ini, karena memang inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa ini sangat dinamis,” pungkasnya.