Sampang, (regamedianews.com) – Program Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang terkait pelayanan Jaminan Persalinan (Jampersal) dari tahun 2017 hingga 2018 mulai disorot dan di pertanyakan LSM Jaringan Kawal Jawa Timur (Jaka Jatim) Koordinator Daerah Sampang, Madura.
Persoalan Jampersal tersebut disampaikan oleh Jaka Jatim Korda Sampang pada saat melakukan audiensi bersama dengan Komisi IV DPRD dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang yang bertempat di ruangan Komisi Besar DPRD Sampang, Selasa (22/05/2018).
Usai audiensi Jaka Jatim Korda Sampang, Sidik mengatakan, anggaran Jampersal di Kabupaten Sampang tidak mencerminkan mendekatkan ibu hamil dan ia menduga hanya terkesan untuk serapan anggaran saja, tetapi untuk manfaatnya tidak ada di masyarakat.
Data pengguna Jampersal di Sampang setelah dicek, ada satu orang datanya bisa muncul sampai lima kali.
“Kami menduga ada manusia di Sampang ini bisa melahirkan sampai lima kali dalam satu tahun. Sementara jawaban yang disampaikan dari pihak Dinkes Sampang kurang memuaskan karena jawabannya secara normatif saja,” cetusnya.
Sementara Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Asrul Sani mengatakan, Jampersal ini sudah melalui mekanisme yang ada karena itu dari Bidan Desa lanjut ke Puskesmas dan kemudian ke Rumah Sakit.
“Data dan angka pengguna Jampersal ganda tersebut pihaknya belum melihat secara pasti. Bisa jadi data ganda ada pasien datang ke rumah sakit, mereka masuk ke UGD dan pelayanan apa yang diterima selanjutnya masuk ke ruang operasi antara tanggal 4 dan tanggal 10, kemudian masuk ruang icu,” tandasnya.
Perlu diketahui bahwa anggaran Jampersal di Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang Tahun 2017 saja kurang lebih Rp. 1,2 milyar sedangkan di Tahun 2018 naik menjadi Rp. 2,3 milyar. (adi/har)